senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Kamis, 15 Juni 2017

30 DWC yang bikin "greget"

Yeayyy, it's the last day "30 Days writing challange".

Alhamdulillah banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari ngikutin challange ini.

Belajar soal manajemen waktu, disiplin dan pembiasan hal baik dalam hidup. Dan nyadar ternyata memasukkan satu agenda bermanfaat dalam aktivitas harian kita itu bisa loh, dan gak sesulit yang dibayangkan kok ternyata.

Setiap orang Allah kasih 24 jam yang sama setiap hari. Dan kalau dievaluasi 24 jam itu dipakai buat apa saja rasanya lebih banyak waktu yang terlalui dengan percuma. Nonton tv, tidur, ngobrol, ngelamun dll.

Buat orang yang sulit mengontrol diri seperti saya *eeh, ikut grup-grup aktivitas harian positif kayak gini berarti banget rasanya. Bantuin jaga waktu saya biar gak terlalui tanpa meninggalkan jejak *ehm.

Buat kamu juga, ada baiknya gabung dengan grup-grup positif semacam #OneDayOneJuz, #OneDayOneLine, #OneDayOneDolar, #OneDayOneTulisan dan lainnya. Ini ngebantu banget biar hidup kita setiap hari terlalui dengan sesuatu yang punya target, tidak mengikuti air mengalir. Harus lebih greget.

Selain itu, ikutan challange ini ternyata melatih buat lebih peka dengan keadaan sekitar, lebih sensitif melihat situasi, dan lebih banyak membaca dan belajar. Dari sisi spiritualnya kerasa banget, sering kali kita melewatkan hikmah dari suatu kejadian dengan berpikir ah ya udahlah yang udah mah udah, padahal Rasulullah nyontohin kita buat sering-sering mengevaluasi dan mentafakuri kehidupan yang terlalui. Nah dengan challange ini jadi lebih peka menangkap hikmah dari suatu kejadian dan belajar menuliskannya sebagai bahan pembelajaran suatu hari nanti.

Aaahhh pokonya mah menulis itu salah satu terapi jiwa, seni menguatkan dan mengingatkan diri sendiri yang mudah-mudahan juga bermanfaat bagi orang lain yang membaca.

Di akhir setiap batch tulisan kita memang dibukukan dan dibuat antologi. Tapi bukan itu niat utamanya ikut challange ini. Bahkan waktu males nulis dan kakak mentor Kang Rezky bilang saya harus cari Strong why nulis, ternyata alasan saya sederhana mengapa saya harus menulis, karena dengan menulis saya terbantu untuk lebih bersyukur, terkuatkan, dan teringatkan. Maka saat pertanyaan itu naik tingkat, "apa kamu sudah punya strong why untuk menerbitkan bukumu sendiri?" Dengan pelan saya menjawab, "belum sekarang". Dua kali ikut challange ini rasanya masih perlu ikut challange selanjutnya.

Kamu? Tertarik nemenin saya di #30DWC jilid selanjutnya?

Hayuuuk yuk ^_^

#30DWCJilid6
#Day30
#Squad8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar