caraku

Jika ku perhatikan bagaimana diriku mengambil keputusan, rasanya sedikit aneh.
Ku perhatikan semua pilihan, ku timbang-timbang, ku rasionalisasikan, ku bayangkan, dan entah mengapa, aku selalu jatuh pada putusanku yang pertama, hampir selalu begitu…
Ketika memilih baju yang hendak ku beli, atau sekedar aktivitas mengganti tema blog, aku selalu jatuh cinta pada yang pertama mampu menyentuh hatiku, meskipun hampir selalu ku hadiran pilihan-pilihan lain yang menurut pendapat teman JUSTRU lebih baik, entah mengapa aku selalu kembali pada pilihanku yang pertama.
Jika orang lain harus mengitari 7 toko untuk menemukan yang ia cari, aku justru lebih sering hanya dengan melihat sekali, kemudian langsung memutuskan pilihan. Aku tak begitu suka dengan banyak pilihan. Menurutku semakin banyak pilihan maka akan semakin sulit merasa bahagia. _aneh…, tapi inilah yang aku rasakan.  Aku tak suka bingung, aku lebih suka to the point, lekas memilih dan berjuang untuk bahagia dengan pilihanku.
Sebenarnya aku berharap, semoga ini tak berlaku ketika aku harus memutuskan hal penting dalam hidupku, karena aku tak mau terjebak dalam egositas hatiku dan berharap mampu berpikir lebih rasional dan mau mendengarkan pendapat orang lain. Aku tak ingin ada pilihan lain yang justru lebih baik tapi tidak ku pilih. Aku benar-benar tak ingin salah memilih.