Kata Rasulullah, khatamkanlah Al Qur'an dalam sebulan. Itu yang terlama loh, boleh maksimal 3 hari. Berarti sehari 10 juz. Wowww.
Kadang suka berpikir kenapa ya ada orang yang dengan mudah hatinya Allah kaitkan dengan Al Qur'an?
Lah kok saya mau ngaitinnya susah gitu. Kan jadi malu sama ibu lima anak yang tiap hari bisa menamatkan 5 juz. Hemhhh 50 lembar loh. Lah kita (saya maksudnya)? Selembarpun susah payah. Gabung Odoj berapa kali ditendang masuk lagi ditendang lagi masuk lagi. Ckckckck.
Istigfar kamu (nisa). Astagfirullahaladziim.
Pernah suatu hari merasa sangat lelah menjalani hidup *lebayyy. Kata temen gini, "sebenarnya bukan aktivitasnya yang bikin lelah, tapi hati yang tidak terpaut padaNya saat beraktivitas itulah yang bikin lelah". Aiiih berasa dijedotin ke tembok. Sakiiiittttt.
Hati-hati nis, kalo nasihat terdengar menyakitkan berarti hati kamu benar sakit. Ckckck. Astagfirullahaladziim.
Kalau dirunut, memang benar bahwa segala kelelahan, keresahan, kebosanan, ketidak nyamanan berasal dari hati yang lupa mengaitkan segala keadaan dan kejadian pada Allah.
Jika di-muhasabah-i betapa banyak kelalaian kita setiap hari. Betapa sering kita meninggalkan Allah dalam episode harian hidup kita.
Ah massssaaa?
Coba acungkan tangan yang setiap pagi sebelum memulai aktivitas di hari itu shalat dan berdoa berbicara padaNya tentang rencana-rencana kegiatan hari esok. Berdialog dengan Allah tentang segala hal yang sedang dirasakan, menceritakan pada Allah tentang semua harapan-harapan dan memohon restu serta kemudahan menjalani rangkaian agenda esok hari.
Hufftttt tahajud juga ehem ehem gimana mau cerita segala hal ke Allah :(
Kalau kamu melakukan itu setiap hari, berarti kamu sudah melibatkan Allah pada rencanamu di hari itu.
Apa efeknya saat kita melakukan aktifitas itu?
Sepertinya akan menjadi lebih ringan segala sesuatunya.
Saat rencana kita mulus maka kita akan say thanks sama Allah karena ingat tentang doa kita pagi tadi. Ini artinya kita jadi bersyukur dan tidak sombong merasa bahwa kemulusan itu berasal dari usaha kita. NO itu dari Allah.
Saat rencana kita tidak mulus pada hari itu? Maka kita akan ingat pada Allah dan kembali berdoa. Menelurusi hikmah-hikmah di balik ketidak mulusan rencana kita. Mempertanyakan pada diri kira-kira maksud Allah apa ya, Allah inginnya kita bagaimana ya dan sederet husnuzon serta keyakinan padaNya.
Kalau melibatkan Allah begini rasanya adem banget ya hidup. Hihi :)
Seperti kata Aa Gym di acara Jabar Mengaji kemarin "orang yang resah gelisah itu adalah orang yang tidak yakin, tidak yakin pada janji Allah dan tidak yakin pada takdir Allah, sebaliknya, orang yang yakin adalah orang-orang yang paling mudah bersyukur".
Trus hubungannya dengan mengkhatamkan Al Qur'an minimal sebulan sekali apa?
Membaca Al Qur'an menjaga kita agar selalu terkait padaNya.
Membaca Al Qur'an menyibukkan diri kita denganNya, bukan dengan 'nya' apalagi dengan nyi hehe *apasihnis
Pernah terlintas bahwa ngo-doj (ikut odoj satu hari 1 juz) itu memakan waktu kita. Memakan waktu beres-beres kita, memakan waktu bersama anak-anak kita, memakan waktu pekerjaan kita dll pokoknya jadi harus ada waktu khusus gitu.
Lantas kemudian pemikiran itu dibalik. Memangnya waktu hidup yang Allah amanahkan ke kita ini harusnya kita persembahkan untuk siapa? Mana yang sebenarnya memakan waktu kita? Mana yang seharusnya menjadi prioritas mengisi hidup kita?
Nangislah kalau udah ingat tentang itu.
Sahabat menasehati. "Anak-anak kita milik Allah, pekerjaan kita hakikatnya juga milik Allah, rumah, harta semuanya milik Allah. Lalu mengapa kita sibuk mengurusnya seakan-akan itu milik kita dan lupa merayu Allah untuk menjaga dan mengurusi itu semua untuk kita."
Astagfirullahaladziim
Gak apa-apa deh, ditendang masuk lagi ditendang masuk lagi ditendang lagi ya tinggal masuk lagi :)
Istiqomah itu memang gampang-gampang susah.
Bismillah yuk join ODOJ lagi ;)
#OneDayOneJuz
#30DWCJilid6
#Squad8
#Day6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar