Senja ini sendu. Semua teori soal jangan menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain buyar. Aku tergugu, menatap bayangan tulisan pada layar handphone. Ini kali pertama aku dikecewakan.
Oh ternyata begini rasanya, terpenjara beribu pertanyaan yang tak menemui jawaban. Tuhan, tolong ijinkan air mata ini jatuh maafkan aku yang gagal menahannya keluar.
Semua materi soal hanya berharap padaMu, semua nasihat soal takdir dan jaminanNya rasanya kali ini hambar. Oh Tuhan, maafkan aku yang telah lancang.
Ku pikir setelah tanggal itu ditentukan, setelah restu dari orangtua ku dapatkan, setelah berhari-hari istikharah ku dirikan. Ia adalah takdirMu. Ia adalah jawabanku. Ternyata bukan.
Aku yakin KAU tidak sedang bercanda dengan takdirku. Mungkin aku yang telah sok tahu mendahului takdirMu. Maafkan jika hati ini lancang. Maafkan jika harapan ini telah terlampau liar. Maafkan aku yang sempat membiarkan jiwa ini lengah dari meyakini setiap ketetapan.
Senja ini adalah sebuah jawaban. Dari semua doa yang telah aku panjatkan.
Ku syukuri aku tak salah membuat redaksi doa, ku syukuri aku tak terlampau sok tahu saat meminta. Aku ingat. Di doaku tak pernah ada namanya.
"Ya Rabb beri aku yang terbaik dari sisiMu, hanya yang terbaik menurutMu" aamiin
Terimakasih atas skenario ini, tak ada satupun yang terjadi sia-sia melainkan Engkau sisipkan beberapa pelajaran dan penguatan.
Senja ini mungkin sendu. Tapi tak apa, kata Allah, tidaklah AKU ambil sesuatu darimu melainkan akan aku ganti dengan yang lebih baik dari yang aku ambil.
#30DWCJilid6
#Squad8
#Day5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar