senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Minggu, 17 Juli 2022

Aksi Nyata Modul 3 Program Pendidikan Guru Penggerak

Tidak terasa 9 bulan perjalanan Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 04 hampir menemui ujungnya, sudah sampai modul 3.3 saja, padahal rasanya baru kemarin dipertemukan dengan rekan-rekan, pendamping, fasilitator dan modul serta materi-materi yang luar biasa membuka wawasan dan benar-benar mampu menggerakkan. Satu hal yang sangat saya syukuri ada dalam Program ini adalah atmosfer belajar dan keinginan untuk membuat perubahan, energi untuk bergerak dan berdampak bagi murid. 

Jika mau dirunut dari modul 1.1 sampai 3.3 ini ada banyak sekali kisah yang bisa saya ceritakan tentang bagaimana materi di sini berhasil menggerakkan saya. Tanpa sadar, sembari mengikuti program ini, sudah beberapa webminar saya ikuti, beberapa praktik baik sudah saya adopsi, menjadi pemateri dalam komunitas Sekolah ternyata bisa saya lakukan, beberapa langkah kecil dan besar sudah saya mulai, dari diri untuk murid saya. 

Jika ditanya apa aksi nyata untuk modul 3 ini, maka Alhamdulillah sedikit-demi sedikit sudah diamalkan. Dimulai dari modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan, Alhamdulillah pelan-pelan saya mengambil keputusan untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, meskipun masih belum sempurna tapi saya merasa perlu untuk mengambil keputusan ini, berangkat dari keluhan murid setiap kali diminta mengumpulkan laporan praktikum, anak-anak mengerjakannya sering kali tidak serius dan asal-asalan, akhirnya saya memutuskan untuk menerapkan diferensiasi produk pada mereka, dari mereka ada yang mengumpulkan dalam bentuk video, info grafis, dan lembar kerja.

produk

produk


Selanjutnya, saya belajar untuk melakukan assasment diagnostic pada anak, dengan bertanya tentang hobinya, bertanya tentang apakah lebih senang belajar di kelas atau di luar kelas, sendiri atau berkelompok, dan saya pun pelan-pelan menyesuaikan diri di kelas mereka, membuat jadwal belajar di luar kelas, dan sesekali tidak harus melakukan praktikum secara berkelompok.

Kemudian untuk modul 3.2 tentang bagaimana mengelola aset Sekolah, saya jadi mendapatkan ide untuk pembelajaran saya, selama ini ternyata saya terlalu terkungkung pada batasan tembok dan pintu ruang kelas, padahal ada banyak aset sekolah yang bisa saya manfaatkan untuk pembelajaran saya. Saya memulainya segera sepekan setelah mendapat materi ini, saya memanfaatkan aset lingkungan untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih bermakna di kelas saya. Anak - anak saya ajak berjalan ke belakang Sekolah, menyapa warga dan menemukan banyak hal baru di luar asrama mereka. Alhamdulillah

pemanfaatan aset lingkungan dalam pembelajaran

Dan untuk modul 3.3, ini yang paling menarik. Sejak awal semester, tepat setelah saya belajar modul 1 tentang filosofi pendidikan KHD, rasanya otak saya muter, berfikir, perubahan apa yang bisa saya lakukan di Sekolah saya, agar pembelajaran lebih kontekstual, tidak melulu materi, tidak membosankan, menghadirkan proyek-proyek yang anak menjadi lebih aktif, dan tentu membahagiakan buat mereka, saya memberanikan diri mengusulkan untuk memangkas jam belajar anak-anak, belajar formal cukup sampai dzuhur, setelahnya kita gunakan untuk proyek-proyek yang lebih kontekstual dan menyentuh lingkungan secara real. Alhamdulillah usulan saya disambut positif oleh rekan-rekan, wakasek kurikulum dan kepala sekolah. Kami membuat program yang kami beri judul Science and Leadership, berangkat dari goals Sekolah kami yaitu Tahfidz, Science, Leadership, dan Wawasan kebangsaan. Saat itu kami kemudian rapat bersama guru-guru untuk mengusulkan proyek sains dan leadership apa yang akan kami hadirkan. 


Semua guru menuangkan ide-idenya dalam sebuah sticky notes yang ditempel di kaca jendela ruang guru, kemudian dari semua ide itu kami pilih lagi yang paling besar manfaatnya dan paling kecil biaya/resikonya sehingga terpilihlah beberapa ide proyek yang akan digulirkan untuk anak-anak. Kalau tidak salah pada saat pendampingan ke 2 saya bercerita kepada pendamping saya tentang proyek ini, dan beliau sangat mendukung dan memberikan motivasinya untuk saya. Akhirnya program ini berjalan dan berikut dokumentasinya :


Proyek Pengelolaan Sampah Sekolah, setelah diminta mengamati bagaimana Sekolah kami mengelola sampah, anak-anak diminta untuk mencari tau dari internet bagaimana pengelolaan sampah yang baik sebenarnya, kemudian diminta menganalisis bagaimana kenyataan di Sekolah dan upaya apa yang harus dilakukan, serta menuangkan ide mereka dalam bentuk gambar.

Lalu pada pekan berikutnya kami ajak mereka mengunjungi bank sampah, untuk tahu lebih banyak bagaimana pengelolaan sampah yang baik. Berikut link Youtube nya Kunjungan ke Bank Sampah

Praktik Membuat Sabun dari minyak. Rencana selanjutnya akan berupaya mengelola sampah jelantah dari dapur Asrama untuk dimanfaatkan menjadi sabun cuci.

Praktik simulasi terjadinya hujan, ditinjau dari Al Qur'an dan sains, kemudian berkolaborasi dengan mapel bahasa inggris untuk belajar mempresentasikannya dalam bahasa inggris..

Praktik membuat instalasi listrik sederhana, membuat colokan listrik, anak belajar pegang obeng, mengupas kabel dll, kemudian belajar instalasi seri dan paralel.

Untuk leadershipnya, mereka menggagas kegiatan amal untuk warga sekitar Sekolah dengan mengadakan cek kesehatan dan pengobatan gratis serta pembagian minyak goreng, anak-anak berhasil menggalang dana dari pihak luar melalui proposal sponsorship pada even ini alhamdulillah dari Lembaga Zakat Sukses, untuk dokter dan tenaga medis memanfaatkan kenalan dari rekan guru, untuk pengadaan obat memanfaatkan donatur dari kenalan ketua yayasan, dari pemilik apotek di pasar Sindangkasih, alhamdulillah.

Selanjutnya anak-anak juga diajak berkunjung dan bersilaturahim dengan perangkat desa, berikut link youtubenya Kunjungan ke Desa Sindangkasih


Demikian, program ini telah berjalan kuranglebih 3 bulan kemudian vakum karena Ramdhan dan ujian-ujian. Adapun untuk proyek pengelolaan sampah Sekolah, hari ini sedang dalam tahap pembuatan kompos dari limbah dapur Asrama (Sekolah kami berbasis Pesantren) 
Membuat kompos dengan komposbag, sedang menunggu matang dan masih proses terus mengisi dengan sampah dapur dan sampah organik Sekolah.

Alhamdulillah, dengan izin Allah dan dukungan dari semua rekan guru, kami berkolaborasi antar mata pelajaran untuk menghadirkan pembelajaran yang langsung real dan kontekstual serta mengajak mereka untuk peka terhadap lingkungan sekitar yang dimulai dari lingkungan sekolah. Setelah mendapat materi pada modul 3.3 ini rasanya otak saya semacam mendapat banyak ilham dan ide untuk meneruskan dan mengevaluasi progam yang baru berjalan 3 bulan ini, di antara evaluasi nya adalah : 3 bulan kemarin saya sebagai penggagas program masih kurang melibatkan siswa dalam menentukan proyek atau praktik sains dan leadership apa yang ingin mereka pelajari dan lakukan, saya baru berhasil menggerakkan guru-guru dan itupun masih pasang surut, lebih banyaknya masih saya yang menghandle. Kemudian saya luput melibatkan orangtua wali juga, padahal ada banyak sekali potensi yang bisa saya gali dari mereka, salah satunya selain menjadi donatur adalah menjadi sumber belajar. Tapi dari semua kekurangan itu, saya bahagia telah ada di titik ini dan berhasil menyeret diri saya untuk terus mau belajar dan menggerakkan sekitar, dan berdampak pada senyum, dan pengalaman berharga bagi murid-murid saya, dari semua aktivitas di atas, saya yakin, anak-anak mendapatkan banyak sekali pelajaran, in syaa Allah, semoga kelak bisa bermanfaat untuk hidup mereka, aamiin. 

Adapun untuk rencana ke depan, saya akan terus berupaya menghadirkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas saya, apalagi dengan mulai diterapkannya kurikulum merdeka di Sekolah, semoga saya bisa berkolaborasi dengan guru Matematika untuk saling membantu dalam meningkatkan kemampuan numerasi anak-anak, sehingga pembelajaran fisika di kelas saya bisa berjalan lebih baik dan lancar, kemudian untuk pemanfaatan aset Sekolah, tentu saja setelah ini in syaa Allah saya akan mulai mendata wali murid mana yang bisa saya manfaatkan sebagai sumber belajar anak-anak pada Science and Leadership Class yang akan kembali berjalan semester awal ini, dan saya akan melibatkan mereka juga untuk menentukan silabus/materi apa yang perlu tersampaikan pada putra mereka, saya juga harus melibatkan anak-anak untuk menentukan materi, serta melakukan pemilihan ketua program dan pengurusnya agar mereka saja yang kedepannya mengurus program ini, dan saya serta guru-guru hanya sebagai fasilitator, sumber belajar, atau pengawas program. 

Selamat bertemu tahun ajar baru, selamat menghadirkan program-program yang berdampak pada murid^^. Salam Perjuangan, dari saya Khairunnisa, Pendidik di Ibnu Siena Mulia Boarding School Ciamis, Calon Guru Penggerak Angkatan 04. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar