senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Senin, 27 Januari 2014

ceriTa bAhagia :))

Bahagia itu sederhana, sesederhana mengucapkan aku bahagia :), naif memang :), namun hanya itu rumusnya, tak ada rumus lain? Tidak… karena kau tidak sedang belajar fisika yang punya banyak rumus relatif namun rumit. Bahagia memang sederhana.

Jika ada yang berkata, aku bahagia hanya dengan melihatmu, ya… kau terima saja perkataannya, dia memang sedang bahagia, seperti yang ku katakan tadi, bahagia memang sederhana. Jika kau lihat seorang anak mengulum permen sebesar kepalan tanganmu tersenyum lebar ke arahmu, jangan kau bilang “dasar anak kecil, dapet permen aja bahagia” ya, dia memang sedang bahagia, seperti ku katakan tadi, bahagia memang sederhana. Atau jika kau temukan senyum ibumu melihat mu menghabiskan makan malam buatannya, kau pun harus mengakui bahwa ibumu bahagia, seperti yang ku katakan tadi bahagia memang sederhana.

Lantas apa yang salah pada dirimu jika hari ini kau tidak merasa bahagia? Sedang ada orang yang hanya dengan melihatmu ia bahagia, sedang ada orang yang hanya dengan sebuah permen bergagang ia bahagia, sedang ada orang yang hanya dengan melihat engkau menghabiskan masakannya ia bahagia. Mungkin kau tidak bahagia karena kau tinggikan syarat untuk bahagia. Mungkin kau tidak bahagia karena kau terlalu sombong untuk memilih bahagia dengan keadaanmu saat ini. Mungkin kau tidak bahagia karena kau meremehkan hal-hal kecil yang sudah, sedang dan selalu tuhan berikan untukmu. Sehingga ketika tuhan murka, ia cabut hal-hal kecil itu dari hidupmu dan kaupun tak akan pernah  bahagia.
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai kurnia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).” (QS.27:73)

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. 14:7)


Seperti ku katakan tadi, bahagia itu sederhana. Sesederhana “mengucapkan aku bahagia” lantas kau pasang senyum meskipun terpaksa, tak apa… perlahan kau akan bahagia, seperti ku katakan tadi, karena bahagia itu sederhana ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar