senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Minggu, 29 Juni 2014

Belajar dari 'Pengalaman' Orang Lain









Pengalaman adalah guru terbaik, dan belajarlah dari pengalaman :)

tapi  . . . yang enak itu, belajar dari pengalaman orang lain, hehehe

You know? Tuhan tak pernah menggariskan sesuatu tanpa alasan, am i right?
Termasuk banyak sekali hal yang terjadi di sekelilingku, yang aku harus berhasil memetik pelajaran dari semuanya. Oke, udalama pengen posting tentang ini, tapi hmmm sibuk ini itu bikin gak sempet nulis (._.")
Tentang keluarga, tentang rumah tangga, tentang pasangan.
hahaha, kesannya aku uda pengalaman gitu yaaa. hmm padahal ini cuma mau sharing ala jomblo yang banyak dicurhatin dan ditontonin masalah-masalah seputar ini.
istilahnya, kita belajar dari pengalaman orang lain lah :D moga gak akan kejadian sama diri sendiri, aamiin

oke, mungkin ini akan sedikit subjektif karena aku cewe, tapi ya terserah dong, blog juga blog gue, hehe

dimulai dari statment seorang laki-laki di sekitarku
"Rumah tangga itu, mau baik mau buruk tergantung istri"

Wowww, iya gituuu?

"Jadi, kalo ada rumah tangga yang tidak bertahan dan memilih cerai, itu adalah kesalahan istri"

Uwowww?? uda mulai panas kuping

Jadi menurut anda, perceraian 100 persen salah istri?

ya,

hachiiiimmm mulai panas dalam

ya gak bisa gitu dong, suami punya peran yang justru lebih besar, bahkan tanggung jawab rumah tangga dalam islam itu ada di suami kan?

__tunda dulu percakapan yang itu yaa

hm oke, sebuah contoh, keretakan rumah tangga terjadi misalnya awalnya adalah karena masalah ekonomi, dalam hal ini suami sedang mengalami penghambatan karir, sedangkan sang istri masih tetap bekerja. Sang istri menerima keadaan suami dan tetap menghormatinya dengan baik, tapi entah mengapa dalam kasus ini yang terjadi adalah, sang suami yang jadi hobi marah-marah, menyalah-nyalahkan istri yang dianggap tidak benar mengurus anak dan rumah dan puncaknya melarang istri kerja dan menuduhnya/mengungkit2 kesalahan masa lalu yang sudah basi.

jadi pengen nanya sama laki-laki, kok bisa gitu?

ya abis istrinya emang jadi ngelunjak kali

oke, kita lanjut ceritanya

sampai akhirnya sang istri berusaha buat nurutin apa kata suaminya, dia kemudian keluar kerja *dalam kondisi keuangan keluarga jg bermasalah kan? . dia ikuti semua mau suaminya, ia berubah berusaha memakai hijab, fulltime di rumah mengurus anak-anak. tapi apa yang terjadi?

tu suami tetep gak bisa liat perubahan yang sudah sang istri lakukan, yang sudah sang istri perjuangkan dan korbankan. tetep hobi cemburu gak jelas dan malah semakin jauh dan tidak perhatian.

jadi pengen nanya sama laki-laki, kok bisa gitu?

sampai akhirnya sang istri sudah tak sanggup lagi menerima semua perlakuan dan tuduhan dan cemburu yang gak jelas dari suami, akhirnya sang istri menggugat cerai

she said, dia menuntutku ini itu dan sudah kucoba melakukan, tapi apa? dia masih terus menyalahkan dan menuduhku. ya sudah akan aku lakukan saja apa yang dituduhkannya

cerai lah mereka

suami tak bisa menerima keputusan sepihak dari istri, dan malah menuduhnya semakin tajam, dia pasti punya pria lain

haduuuh, jadi pengen nanya sama laki-laki, kok bisa gitu?

seiring berjalannya waktu, sang suami tetap ingin rujuk, tapi apa yang dia coba lakukan untuk rujuk?

ini demi anak-anak, kamu gak akan bisa gedein mereka sendirian.

ekonomi sang suami membaik, dan rutin mengirim uang untuk anaknya, tapi apa yang ia katakan pada mantan istri yang katanya masih ia cintai.

"ini uang anak-anak, jangan dipake untuk keperluan kamu"

uwooowwww, anda lelaki apa bukan?? padahal dulu yg nyuruh keluar kerja siapa?

sang suami ingin rujuk, tapi menjadikan anak-anak dan uang sebagai alat

kamu tau apa yg ada dalam pikiran perempuan? sorry, saya bisa cari uang banyak atau menikahi lakilaki kaya untuk besarkan anak kita.

di titik ini, aku dan ibu sepakat dengan kata-kata ini

"Kok laki-laki *sang suami* jadi bodoh gitu ya? maksa ngajak balikan tapi caranya malah ngajak jauhan, ckckckckck.

heyyy lupakah anda bagaimana cara anda pede kate dengan doi dulu?
heyyy lupakah anda bagaimana cara anda menaklukan hati doi dulu?
lakukan seperti itu, bukan malah ngedepanin ego

bayi besar yang isinya ego semua :p -----> cocok kali ya sebutan ini hehehe



kembali ke percakapan awal.

jadi perceraian itu masih salah istri?

iya

salahnya dimana?

salahnya kenapa tidak sabar saja dan tunggulah sang suami menyadari kesalahannya, toh pada saatnya laki-laki itu akan menyadari seberapa besar pengorbanan istrinya.

waduhhh, truss musti sabar sampai kapan kalau tu bayi besar yang isinya ego semua gak nyadar-nyadar?

ya sabar aja demi anak-anak. banyak kok keluarga lain di luar sana yang bisa bertahan walaupun tak selalu ideal, kenapa? karena istrinya memutuskan untuk bersabar dan bertahan, demi keluarga.

jadi tetep salah istri?

iya, salah istri, harusnya dia bertahan

astagfirullahaladzim, ya kaliiiiiiii perempuan punya benteng pertahan yang sama ._.

di titik ini, aku belajar banyaaak sekali, dalam kacamata ku, seharusnya perceraian itu tak akan terjadi jika, kedua pihak mengalah dalam waktu yang sama. Perempuan tau, tidak mudah bagi laki-laki menerima keadaan bahwa dirinya sedang tidak mampu menafkahi dengan baik, perempuan juga tau harga diri laki-laki bahkan lebih tinggi dari ubun-ubunnya.Tapi yang perlu laki-laki pahami pd kondisi ini adalah, istri pun bingung dan serba salah bagaimana cara menghadapi suami. keadaan ekonomi yang sedang sulit pun sudah menjadi masalah, seharusnya tak perlu menambah masalah dengan sibuk menyelamatkan harga diri di hadapan istri. istri tak butuh itu, ia tau keadaanmu, ia paham posisimu, ia menerima semua keadaanmu, tak perlu membuatnya harus menambah kadar sabarnya dengan perubahan-perubahan dirimu yang menjadi lebih sensitif, lebih cepat marah dan menyalah-nyalahkannya. Mengapa tak fokus pada menutupi kekurangan/ mengurangi masalah dengan bersikap tenang, menyibukkan diri dengan ikhtiar dan berdoa. Karena justru bagi istri letak ujiannya bukan pada materi, melainkan pada sikapmu sebagai suami.


cerita kedua

cerai karena kurang perhatian.
menurut ku ini suami tipe baik pake banget, tapi ternyata tidak menurut istrinya.
dibalik sosok baik dan ke bapak-an itu ternyata tersimpan sesuatu *eaa
beliau sangat terobsesi dalam meraih sesuatu, misal karir di tempat kerja. workaholic banget lahhh, sampe sampe jadwal libur pun dipake buat kerja. lupa anak lupa istri. mungkin beliau nganggapnya kebutuhan tercukupi hanya dengan materi.
istrinya cerita, setelah beberapa hari tidak pulang, *nginep di tempat kerja, suami nelpon baju bersihnya habis, dan akan ada orang suruhannya untuk dateng ngambil baju ke rumah.
istrinya bilang apa? kenapa gak di ambil sendiri aja, kenapa ngambil baju ke rumah aja nyuruh orang, kenapa sibuk banget sama kerjaan, kenapa gini kenapa gitu, diajak liburan manie susah, dll

sampai akhirnya istri gugat cerai
tapi di kasus ini, walopun uda cerai, istri masi dikasi uang+fasilitas kendaraan *aneh
hahaha, tapi ini kenyataan

kalau aku sih ngeliatnya, hmm padahal yang begini gak musti cerai ___sokk tauuuu guaaaa, gak ngerasainnn sihhhhh :p ___iiiih amitamit gak mauuu deeehh ngerasainn yg begini hahaha suami gue ntar mah in sya allah sangaaaaaaaaaaaaaat perhatian wkwkwkwk, aamiin

maksudku gini, istri kan nyalse ya, waktunya banyak, kenapa waktu suami bilang akan ada yg ambil baju ke rumah, istri gak bilang gini "gak usah pah *beliau manggilnya papah* gak usah nyuruh orang buat ambil, biar mamah aja yang ke kantor papah sekalian bawain makanan, papah uda makan belum? sibuk banget iiihh mani gak inget sama istri :p " dengan gaya lebay ____misalnyaaaa

jadi tiap suami gak bisa pulang, ya istrinya aja yang berusaha deketin, hahaha maksa yaaa ide guaaa :p

ya maksudnya jangan sama aja, suami gak ngerti bahwa istri butuh perhatian, nah istri kenapa gak berusaha nyari perhatiaannn?? ya kaaan? hahahaha _ide aneh
waallahualam dahh, kadang mungkin lebih kompleks dan rumit dari yang kita lihat di luar.

hmm ya Allah, semoga Engkau berikan kesabaran yang seluas-luasnya bagi para istri-istri yang sedang berjuang mempertahankan rumah tangganya. Hadiahi mereka kelak surga sebagai balasannya.
hmm ya Allah, semoga Engkau bukakan hati-hati mereka yang sedang dirundung masalah rumahtangga, agar apa yang menjadi masalah tak perlu membuat mereka memutuskan untuk bercerai.
hmm ya Allah, semoga Engkau berikan pikiran yang jernih, jalan keluar yang terang, bagi mereka yang sedang bergumul dg masalah rumahtangganya.
hmm ya Allah, semoga Engkau berikan pundak-pundak yang kuat bagi semua yang sedang dirundung masalah, dan tidak hilang fokus dengan menjadi jauh dariMu
hmm ya Allah, semoga Engkau tak perlu memberikan ujian-ujian seperti itu untukku, untuk adikku, untuk saudariku, untuk sahabat-sahabatku, untuk orang-orang yang aku cintai

aamiin

wallahualam

ini fenomena cerai, ada beberapa pelajaran juga dari curhatan istri-istri baru terkait rumah tangganya, tapi nanti deh disambung lagi, hehe

tidak bermaksud membuka aib orang lain, hanya ingin mengambil hikmah dari setiap kejadian yang Allah pertontonkan di depan mata saya, moga bisa jadi pelajaran dan gambaran juga bagi yang lain :)

Ketahuilah, wanita yang hebat itu yang menyayangi anak-anaknya dan itu dibuktikan dengan mencarikan ayah yang tepat buat anaknya.

pesan dari pak Jamil Azzaini untuk putrinya
Bukan ayah/laki-laki yang paling ganteng atau paling kaya, bukan yang paling tenar atau paling bangsawan, bukan yang berprofesi keren dan almamater hebat. Tapi yang memiliki agama dan pemahaman hidup yang baik :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar