senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Jumat, 09 Desember 2016

Sudah jadi guru yang benar???

Menghadapi tumpukan hasil ulangan anak membuat berfikir kembali tentang alasan mengapa aku memilih menjadi guru, dari sekian banyak deretan pekerjaan yang mungkin lebih bergengsi bagi sebagian orang. Menurutku tak ada yang lebih bergengsi dari ini. :D

Semua kita membutuhkan guru. Sebaik-baik manusia pun membutuhkan guru.

Rasulullah membutuhkan bimbingan Jibril.

Imam syafi"i berguru pada banyak guru, yang terkenal adalah Imam Malik

Bahkan atlet terhebat sekalipun tetap membutuhkan guru

Orang-orang hebat pasti punya guru.
Maka menurutku tak ada yang lebih bergengsi selain menjadi guru.

Meskipun menjadi guru bukan soal gengsi.

Ini soal berburu tiket ke syurga.

Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).

Ya, menunjuki kebaikan adalah tugas guru. 

Mengapa aku harus menjadi guru?

Mengapa harus ada guru?

Karena, kata Allah takutlah engkau jika meninggalkan generasi yang lebih lemah (Qur'an surat An nisa ayat 9)

Dan sejatinya tugas guru bukan sekedar mengajarkan sesuatu, tetapi lebih jauh dari itu.

Allah berfirman dalam QS Al Jumuah ayat 2 mengenai tugas para Rasul.

Ya Rasul adalah guru

Dan akupun guru

"Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata."

1. Membacakan ayat - ayatNya
2. Mensucikan mereka
3. Mengajarkan kitab  dan sunah

Dan target apa yang seharusnya menjadi acuan guru mengenai keberhasilan mendidik muridnya?

Bukan sekedar nilai rapot yang bagus.

We need more . .  .

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

Wahai anakku, laksanakanlah shalat dan perintahkanlah mengerjakan yang ma’ruf dan cegahlah dari kemunkaran dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal diutamakan.

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Qs Luqman 12-19

Aku dianggap sukses, seorang guru  dianggap sukses jika  mereka siswa dan siswi kita punya 7 point pada surat Luqman di atas.

Dan . . .

Aku masih jauh dari itu. :(

Astagfirullah















00.58 ketiduran lagi ngetik hiks
Alhamdulillah

#Harike9
#30DWC
#30DaysWritingChallange

Tidak ada komentar:

Posting Komentar