ZODIAK PEMUDAR
KETAUHIDAN
a.
Segala puji itu hak Allah zat yang telah mengutus rasul-Nya dengan
membawa ilmu yang manfaat serta amal shalih untuk memenangkan agama-Nya atas
semua agama dan cukuplah Allah sebagai saksi.
Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan
diri-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya. Hal ini saya ucapkan sebagai ikrar atas
keesaan-Nya.
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya yang
mengajak manusia untuk menuju ridha-Nya dengan mengesakan-Nya.
Semoga Allah menyanjungnya, keluarganya dan semua sahabatnya serta
memberi tambahan keselamatan.
Wahai orang-orang yang beriman, para hamba Allah, bertakwalah
kalian kepada Allah. Siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan
menjaganya dan membimbingnya untuk melakukan kebaikan dalam semua urusan baik
urusan agama ataupun urusan dunia. Ketahuilah bahwa takwa adalah melakukan
ketaatan kepada Allah karena beriman kepada Allah dan berharap pahala dari-Nya
dan meninggalkan perbuatan maksiat karena beriman kepada Allah dan merasa takut
dengan siksaan-Nya.
Menjadi kewajiban setiap muslim untuk hidup di
dunia ini dalam keadaan merasa khawatir jika melakukan suatu hal atau suatu
dosa yang menyebabkan Allah marah dan murka.
Perkara paling penting yang seorang hamba itu wajib merasa takut
dengannya sehingga dia bersemangat untuk menjaga diri darinya dan memaksa
jiwanya untuk menjauhinya adalah kemusyrikan. Memang merasa takut untuk
melakukan kemusyrikan adalah sebuah tujuan agung yang wajib diwujudkan oleh
setiap muslim.
Kemusyrikan adalah dosa yang paling besar, paling berbahaya,
merupakan tindakan kezaliman yang paling zalim, kejahatan yang paling besar dan
dosa yang tidak bakal terampuni.
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS an Nisa: 48)
b.
How about Zodiak???
Zodiak
adalah tanda bintang seseorang yang didasarkan pada posisi matahari terhadap
rasi bintang ketika orang tersebut dilahirkan. Zodiak yang dikenal sebagai
lambang astrologi terdiri dari 12 rasi bintang (Aries, Taurus, Gemini, Cancer,
Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces). Zodiak
ini biasa digunakan sebagai ramalan nasib seseorang, yaitu suatu ramalan yang
didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak (disarikan
dari website Wikipedia). Dalam islam, zodiak termasuk ke dalam ilmu
nujum/Perbintangan.
Zodiak,
ramalan bintang Atau sihir ???
Rasulullah
Shallahu alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang mempelajari ilmu
nujum berarti ia telah mempelajari cabang dari ilmu sihir, apabila bertambah
ilmu nujumnya maka bertambah pulalah ilmu sihirnya.” (HR Ahmad dengan sanad
hasan). Hadits ini dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa ilmu nujum (yang
termasuk dalam hal ini adalah ramalan bintang atau zodiak) merupakan bagian
dari sihir. Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa apabila ilmu nujumnya itu
bertambah, maka hal ini berarti bertambah pula ilmu sihir yang dipelajari orang
tersebut. Sedangkan hukum sihir itu sendiri adalah haram dan termasuk
kekafiran, sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “Dan mereka mengikuti
apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan
sihir).” (Qs. Al Baqarah: 102)
Ramalan
Bintang = Mengetahui Hal yang Gaib
Seseorang
yang mempercayai ramalan bintang, secara langsung maupun tidak langsung
menyatakan bahwa ada zat selain Allah yang mengetahui perkara gaib. Padahal
Allah telah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa tidak ada yang mengetahui perkara
yang gaib kecuali Dia. Allah berfirman yang artinya: “Katakanlah: Tidak ada
seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali
Allah.” (Qs. An Naml: 65). Dalam ayat lain, Allah menegaskan bahwa tidak
ada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi besok, sebagaimana
firmanNya yang artinya “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang
dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal.” (Qs. Luqman: 34). Klaim bahwa ada yang mengetahui ilmu
gaib selain Allah adalah kekafiran yang mengeluarkan dari islam.
SO…hukum
membaca ramalan bintang ???
Orang
yang membaca ramalan bintang/zodiak baik itu di majalah, koran, website,
melihat di TV ataupun mendengarnya di radio memiliki rincian hukum seperti
hukum orang yang mendatangi dukun, yaitu sebagai berikut:
Jika
ia membaca zodiak, meskipun ia tidak membenarkan ramalan tersebut. maka
hukumnya adalah haram, sholatnya tidak diterima selama 40 hari. Dalilnya adalah
“Barangsiapa yang mendatangi peramal, lalu menanyakan kepadanya tentang
sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari.” (HR. Muslim)
Jika
ia membaca zodiak kemudian membenarkan ramalan zodiak tersebut, maka ia telah
kufur terhadap ajaran Muhammad Shallahu alaihi wasallam. Rasulullah bersabda “Barang
siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang
diucapkannya, maka ia telah kufur dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad
Shallahu alaihi wasallam.” (Hadits sahih Riwayat Imam Ahmad dan Hakim).
insanasing93.blogspot.com |
c. What the meaning of TauhiD ??
Tauhid tidak akan menjadi
sempurna kecuali jika meliputi dua hal nafi (penolakan) dan itsbat
(penetapan)
Makna tauhid menurut syar`i ialah
mengesakan Allah dengan cara mempersembahkan segala apa yang khusus
menjadi hak Allah; berupa asma`, sifat-sifat, perbuatan-perbuatan dan
peribadatan hanya kepada Allah semata, baik secara ilmu maupun secara
aqidah (keyakinan).
Allah Tabaraka wa Ta`ala memiliki
hak wajib yang hanya kepada Dia saja hak itu diberikan, dan tidak boleh
diberikan kepada selain-Nya. Hak Allah tersebut terbagi menjadi beberapa
bagian:
1. Hak pemilikan kekuasaan (Rububiyyah)
2. Hak Peribadatan (Uluhiyyah), dan
3. Hak Asma` wa Shifat.
Tauhid yang pertama (rububiyyah)
merupakan petunjuk pasti untuk sampai kepada tauhid yang kedua (uluhiyah)
yakni ikrar terhadap tauhid rububiyah secara pasti mengharuskan pula untuk
ikrar terhadap tauhid uluhiyah sebeb apabila telah diyakini bahwa Allah-lah
satu-satunya pencipta dan pengatur segala sesuatu, dan bahwa
ditangan-Nyalah segala kekuasaan, maka Dia menjadi wajib untuk disembah dan
bukan selain-Nya.
Sedangkan macam tauhid yang kedua (uluhiyah) ketika seseorang telah mengimani, otomatis ia (mestinya) mengimani tauhid yang pertama (rububiyah), sebab tidak ada yang bisa dijadikan Ilah (sesembahan) kecuali Ar Rabb Ta`ala, Dzat yang memiliki sifat Rububiyyah, maha pencipta dan maha pengatur segala urusan.
d. Dan kewajiban memurnikan Tauhid:
Kata
ALLAH :
“Dan
tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah
(mengabdi)kepada-Ku”. (QS. Adz Dzariyat :56).
Adapun kewajiban manusia dalam hal peribadatan tersebut
adalah keharusan untuk memurnikan tauhid, yakni hanya beribadah kepada Allah
SWT. saja, dan tidak kepada selainNya.
Dalam hal peribadatan ini keadaan manusia terbagi menjadi 4
golongan, yaitu :
1.Golongan
orang-orang Atheis.
2.Golongan
orang-orang Kafir.
3.Golongan
orang-orang Islam yang terfitnah.
4.Golongan
orang-orang Islam dari kalangan kaum mukminin yang memurnikan tauhidnya.
N’ termasuk
golongan manakah orang-orang yang masih percaya zodiac ???
® Yaitu termasuk dalam Golongan orang-orang Islam yang
terfitnah, yang dangkal pengetahuan agamanya, yang sedikit sekali ilmunya
tentang tauhid, yang mereka beribadah kepada Allah SWT, dengan melaksanakan
perintah-perintah agama, tetapi mereka banyak melakukan kesalahan, bahkan
mereka mencampuradukkan imannya kepada Allah SWT. dengan kemusyrikan, akibat
dari kebodohannya, sehingga amalnya menjadi sia-sia dan di akhirat mereka tidak
mendapat bagian apa-apa selain siksaan yang pedih.
Contoh dari golongan ini adalah :
Contoh dari golongan ini adalah :
a. Orang-orang yang mempercayai bahwa ada makhluq yang memiliki kekuatan ghaib
atau kedudukan yang mulia dari kalangan Malaikat, Nabi, Rasul, wali, ulama,
orang yang berkedudukan tinggi, jin, dan yang semisalnya, sehingga orang-orang
tersebut berdoa kepada mereka, memohon pertolongan kepada mereka, melakukan
ritual sesajian kepada mereka, menghormati kubur-kubur mereka secara
berlebihan, meskipun mereka semua telah tiada, dan yang semisalnya.
b. Orang-orang yang mempercayai bahwa ada benda-benda mati yang memiliki kekuatan ghaib seperti keris, tombak, batu, kayu, kalung, gelang, cincin, benda-benda pusaka, jimat-jimat, dan yang semisalnya, sehingga benda-benda tersebut dihormati, diberi kedudukan yang tinggi, dan diperlakukan melebihi dari batas-batas yang sewajarnya.
c. Orang-orang yang mempercayai bahwa ada tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat seperti kuburan wali, bangunan bersejarah, pepohonan besar, pantai, gunung, dan yang semisalnya sehingga tempat tersebut harus dihormati, dijadikan sebagai tempat ritual dan persembahan, dan diperlakukan melebihi dari batas-batas yang sewajarnya.
d. Orang-orang yang mempercayai ramalan-ramalan, baik dari kyai, dukun, bintang zodiak, angka-angka, huruf, nama-nama, kondisi-kondisi tertentu, dan yang semisalnya sehingga digantungkanlah nasibnya terhadap ramalan-ramalan tersebut.
b. Orang-orang yang mempercayai bahwa ada benda-benda mati yang memiliki kekuatan ghaib seperti keris, tombak, batu, kayu, kalung, gelang, cincin, benda-benda pusaka, jimat-jimat, dan yang semisalnya, sehingga benda-benda tersebut dihormati, diberi kedudukan yang tinggi, dan diperlakukan melebihi dari batas-batas yang sewajarnya.
c. Orang-orang yang mempercayai bahwa ada tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat seperti kuburan wali, bangunan bersejarah, pepohonan besar, pantai, gunung, dan yang semisalnya sehingga tempat tersebut harus dihormati, dijadikan sebagai tempat ritual dan persembahan, dan diperlakukan melebihi dari batas-batas yang sewajarnya.
d. Orang-orang yang mempercayai ramalan-ramalan, baik dari kyai, dukun, bintang zodiak, angka-angka, huruf, nama-nama, kondisi-kondisi tertentu, dan yang semisalnya sehingga digantungkanlah nasibnya terhadap ramalan-ramalan tersebut.
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang
mengetahuinya kecuali dia sendiri, dan dia mengetahui apa yang di daratan dan
di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan dia mengetahuinya
(pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak
sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan semuanya tertulis dalam Kitab
yang nyata (Lauh Mahfudz)”.
(QS. Al An’aam : 59).
“Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Baqarah : 20).
e. Orang-orang yang mempercayai bahwa perintah dari orang-orang yang dianggap berkedudukan tinggi dari kalangan ulama, kyai, pemimpin, penguasa, pembuat undang-undang, dan yang semisalnya harus dijalankan meskipun bertentangan dengan perintah agama.
“Kepatuhan mereka kepada para pemimpinnya secara membabi buta merupakan salah bentuk penyembahan mereka dan merupakan suatu bentuk kemusryikan kepada Allah SWT.
f.
Orang-orang yang tidak ikhlas dalam beribadah. Shalatnya, puasanya, zakatnya,
hajinya, bacaan Al Qur’annya, dan amal-amalnya yang lain dilakukan karena
keterpaksaan, karena malu dengan temannya atau dengan yang lainnya, karena
riya’ (pamer), karena agar dianggap hebat, karena agar disegani atau dihormati
di masyarakat, dan tujuan-tujuan lain yang ditujukan bukan kepada Allah SWT.
SO ???
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ
تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu. ( QS. Al Baqarah 2:208 )”.
Permasalahan kemusyrikan dan mengetahui bentuk-bentuknya adalah
permasalahan yang sangat penting untuk diperhatikan mengingat banyak orang yang
tidak mengetahui perkara agung ini.
Banyak orang yang melakukan berbagai amalan dan
perkara yang merupakan kemusyrikan namun mereka tidak mengetahui bahwa itu
adalah kemusyrikan. Bahkan sebagian orang tertipu dengan nama dan label
sehingga tercegah dari ibadah yang murni untuk Allah akhirnya melakukan
berbagai hal yang haram bahkan berbagai perbuatan kemusyrikan.
Dalam Sahih Bukhari Hudzaifah bin al Yaman mengatakan,
“Para sahabat Nabi suka bertanya kepada Nabi tentang kebaikan sedangkan aku
suka bertanya kepada beliau mengenai keburukan karena aku khawatir dengannya.”
Ya Allah, lindungi kami dari kemusyrikan wahai pemilik alam
semesta. Ya Allah, lindungi kami dari kemusyrikan wahai zat yang memiliki
keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah kami memohon perlindungan kepada-Mu jangan sampai kami
menyekutukan-Mu dalam keadaan kami mengetahuinya dan kami memohon ampunan kepada-Mu untuk dosa yang
tidak kami ketahui.
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu tauhid yang murni dan iman yang
membaja.
Ya Allah kami memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan
menyesatkan orang lain ataupun disesatkan oleh orang lain wahai zat yang
memiliki keagungan dan kemuliaan.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu hidayah, takwa, terjaganya
kehormatan dan kecukupan rizki
Banyak
dikutip dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar