senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Senin, 27 Januari 2014

cpns

Tukang pos datang, sudah kuduga pasti itu surat panggilan testing. Biasa saja, tapi memang slalu harus ucap alhamdulillah kan bahkan disaat hati dalam keadaan terkacau? Ku ucap hamdallah, “alhamdulillah”.
Ibu ku antusias, tanggal berapa kak tes nya? |Tanggal 3 mom | dimana? Belum tau nanti di umumin lagi | oohhh ya harus siap-siap | iyaaa tapi aku sendiri gak kebayang soalnya kayak gimana | nanti beli buku soal-soalnya buat latihan | iya mOm :)

Menjadi pns? Bukan cita-citaku, ketika kecil cita-citaku adalah menjadi dosen matematika, bertambah usia cita-citaku berubah ingin menjadi psikolog sekaligus penulis, semakin bertambah usiaku cita-citaku berubah kembali ingin menjadi dokter spesialis hematologi. Pada akhirnya? Sekarang aku adalah seorang guru fisika di sebuah sekolah berbasis pesantren tahfidz. Aku menyesal? Tidak, aku tidak bahagia? Aku bahagia 1000 persen bahagia. Aku berhenti bercita-cita? Tidak, bahkan hingga kini aku masih punya ratusan cita-ctia untuk hidupku. Namun setelah kuteliti tak ada satupun dari ratusan cita-cita itu tertulis “menjadi pns”.

Apa kau tak suka menjadi pns? Bukan itu maksudku, aku tak suka pertanyaan yang to the point begitu :p hehe. Menurutku ini bukan masalah suka atau tidak suka, karena jika kau tanya apa yang aku suka dan aku inginkan, aku akan jawab, aku ingin menjadi dokter, ahhh ada-ada saja kau :p, itu sudah pasti mustahil . Ya begitulah hidup sayang… bukan perkara suka atau tidak suka, ingin atau tidak ingin.
“bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(qs. Al baqarah: 216)

واللهُ يعلمُ وأَنْتُمْ لا تَعْلمُوْنَ
 Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui

Lantas hidupmu tentang apa??
Hidup itu tentang usahamu untuk bahagia di sini dan di sana
Naif banget looo?
Haha emang begitu :p

Jadiiii kalau sekarang orang tua berharap aku keterima pns ya ku aamiin kan saja, semoga ini jadi jalan buat aku bahagia di sini dan di sana :)

Jadi saat ayahku bertanya dengan wajah serius: “ teteh siap gak kalau keterima pns di bogor? Mau gak? Yang serius atuh…

Iya yahhh, dimanapun insya allah siap, insya allah mau, insya allah serius, dimanapun itu. Yang jelas yg harus ayah tau dengan keadaan sekarangpun aku sudah bahagia, entah itu menjadi pns atau bukan, menjadi dokter atau tidak, dalam keadaan ini aku sudah bahagia. Aku bahagia menjadi guru honorer bagi mereka yang datang dari seluruh pulau di indonesia, aku bahagia menjadi mentor bagi 5 kelompok kecilku saat ini, aku bahagia menjadi ibu guru paud di rw 09, aku bahagia bisa menjadi pendamping bagi 13 posyandu di desa kita, aku bahagia dengan bisnis yang sedang aku rintis, dan aku bahagia dengan cinta dari ke 10 saudari lingkaranku, sungguh yah, aku bahagia dengan keadaanku saat ini! Insya allah akupun akan bahagia dengan keadaanku nanti…

image

Karena bagiku bahagia itu sederhana, sesederhana mengucapkan “aku bahagia!”.
 Jangan ayah tanya lagi, bahagia kah aku dengan keinginan ayah dan ibu? Aku bahagia yahhh, sungguh !!

image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar