When I wanna change my world
"ketika
aku muda, aku ingin mengubah seluruh dunia. Lalu aku sadari, betapa
sulit mengubah seluruh dunia ini, lalu aku putuskan untuk mengubah
negaraku saja. Ketika aku sadari bahwa aku tidak bisa mengubah negaraku,
aku mulai berusaha mengubah kotaku. Ketika aku semakin tua, aku sadari
tidak mudah mengubah kotaku. Maka aku mulai mengubah keluargaku. Kini
aku semakin renta, aku pun tak bisa mengubah keluargaku. Aku sadari
bahwa satu-satunya yang bisa aku ubah adalah diriku sendiri.tiba-tiba
aku tersadarkan bahwa bila saja aku bisa mengubah diriku sejak dahulu,
aku pasti bisa mengubah keluargaku dan kotaku. Pada akhirnya aku akan
mengubah negaraku dan aku pun bisa mengubah seluruh dunia ini." tidak
ada yang bisa kita ubah sebelum kita mengubah diri sendiri.
Suatu ketika, rakyat dibawah kepemimpinan khalifah ali bin abi thalib
bertanya kepada ali : wahai ali, dimasa kepemimpinanmu, keadaan negara
begitu buruk, padahal dulu ketika rasulullah, abu bakar, umar, dan
utsman MEMIMPIN, keadaan negara tidak seburuk ini. Ali menjawab dengan
tenang. Ketika rasulullah menjadi khalifah orang2 yg dipimpinnya adalah
orang2 seperti abu bakar, umar, utsman dan aku, begitupun ketika abu
bakr yang menjadi khalifah, rakyatnya adalah umar, utsman juga aku. Dan
sekarang tibalah giliranku menjadi khalifah, dan harus memimpin orang2
seperti kamu…
Hikmahnya adalah, kita tidak bisa berharap negara
ini berubah, jika kita belum mampu merubah diri sendiri, kita tidak bisa
berharap negara ini menjadi baik, jika kita sendiri belum mampu menjadi
pribadi yang lebih baik. Atau ekstrimnya, kita tidak bisa berharap
bapak presiden dan jajaran menterinya menjadi orang2 yang beriman dan
takut dengan allah, jika kita sendiri belum beriman dan takut pada
allah.
Saya sudah baik, saya sudah beriman, tapi tetap saja
negara ini belum baik. Salah siapa? Anis matta (sebelum menjadi presiden
salahsatu partai, dlam bukunya menulis) “slah satu bukti keimanan
adalah kebermanfaatan kita untuk orang lain”, keimanan selalu terbias
dan mampu merubah sekeliling kita. Jika baru baik dan beriman untuk diri
sendiri itu belum 100% beriman.
Urutannya adalah, pribadi dulu
yang baik —> lalu akan tercipta keluarga yang baik —> masyarakat
yang baik —> pemerintahan yang baik —> negara yang baik —>
dunia yang baik
Wallahualam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar