senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Sabtu, 10 Oktober 2015

Garisku di titikmu

Menikah dengan mu ...
Nulisnya sambil liatin mahasiswa berseliweran di koridor salman
29 agustus 2015
Beberapa bertanya tak yakin ketika aku akan menikah . . .
Dengan mu
Gak nyangka begitu kata mereka
Haha hingga kini pun aku tak menyangka bahwa garisku berhenti di titikmu.
Alhamdulillah
Bukankah jodoh memang misteri??
Dan jawaban Allah untuk pertanyaanku adalah kamu :)
Dulu aku terobsesi dengan kalimat, "aku tak hendak menjadi pilihan, aku ingin menjadi tujuan"
Perempuan ingin menjadi tujuan, bukan pilihan, begitupun aku.
Aku lupa, bahwa tujuan pun bisa salah.
Sebulan, cukup, mungkin tak terlalu sebentar atau tak terlalu lama untuk meyakinkan diri bahwa garisku berhenti di titikmu.
Banyak yang penasaran bagaimana aku bisa yakin. Ha ha, bahkan waktu itu mungkin yakinku baru 72% ku jawab saja "aku tak punya alasan untuk menolakmu"
Bagaimana bisa, haha, ketika mereka semua, org2 yg mencintai mu, juga mencintaiku, bisa seyakin itu menjodohkan kita. Ustadzahku bahkan duluan yakin sebelum aku. Juga Ayah, ibu, seolah semesta memojokkanku untuk berhenti di kamu :)
Aku berbisik lirih pada hati, "Mungkin ini waktunya"
"Mungkin kamu jawabannya"
"Mungkin begini skenarioNya"
Bismillah saja . . .
Toh sudah lama aku selesai dg model model cinta yg tidak jelas awal dan akhirnya.
Aku ingin menjadi tujuan, bukan pilihan.
Tapi dari ceritamu sore kemarin *pascamenikah, aku tau aku bukan tujuan, aku jawaban. Kau bilang tujuanmu Tuhan, kau bilang kau hanya meminta pada Tuhan. Dan Tuhan memberiku sebagai jawaban.
Ha ha
Kalau begitu, aku ikhlas menjadi jawaban. Apalagi jawaban dari Tuhan :)
Hari ini 42 hari setelah kau berjanji pada Tuhan.
Alhamdulillah
Bagaimana perasaannmu?
Aku punya perasaan yg sulit dijelaskan he he.
Suatu sore kamu bilang, kamu bahagia menikah denganku
Aku?
Bahagia tentu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar