senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Sabtu, 17 Desember 2016

Setiap episode ada waktunya

Setiap episode ada waktunya.
Time's running but memories stay. Allah pergilirkan satu persatu dengan cara terindah.

Kamu masih ingat?
Hari-hari ketika duduk di sekolah dasar melihat keren pada barisan kakak-kakak berseragam lain, putih biru, tampak begitu menawan, dan tetiba seragam yang kau kenakan tak lagi nyaman. Ingin segera keluar berganti seragam yang terlihat lebih keren.

Lalu saat kamu sma, kamu ingat?
Mengapa PR Fisika menjadi begitu rumit? Mengapa tiba-tiba es serut dengan sirop berwarna tampak begitu menggoda.

Dilain sisi kadang-kadang pula kamu bosan, mengapa masih harus berseragam. Celana jeans kemeja biru tampak begitu menggairahkan.
Atau hidup di kosan tampaknya menyenangkan, dan uang jajan diberikan bulanan. Hmmm...

Itu manusia.
Itu saya.

Yang sering membanding-bandingkan dan menyesali atau membenci keadaan.

Suatu hari sepulang kuliah sore-sore dengan tumpukan tugas atau amanah yang tak kunjung berkurang, kamu bergumam.

Lelah sekali Tuhan. Lebih enak berseragam.

Ya itu manusia.
Itu saya.

Dan lembutnya ibu berpesan:

"Nikmati setiap episodenya sayang. Semua akan menjadi masa lalu yang pasti akan kamu rindukan di masa depan.

Dengan yakinnya hatimu bergumam. Tidak akan!

Dan di hari lain gumam-man mu tak mempan. Kamu merindukan masa lalumu (lagi).

Ya itu manusia.
Itu saya.

Aku ingat pernah begitu sok tahu mengatur Tuhan.

Aku ingin menikah Tuhan. . .
Namun yang Tuhan datangkan bukan pernikahan. Bukan pula pangeran titisan.

Sekali lagi aku merengek pada Tuhan. Beri aku jodoh Tuhan . . . Sekarang!

Dan Tuhan tak kirimkan jodoh, malah orang bodoh yang menguji iman dan perasaan.

Dan Tuhan tak kirimkan senyuman justru mendatangkan kegalauan.                                                                                
Setiap episode ada waktunya . . .

Siapa menyangka tiba-tiba orang yang tak pernah masuk dalam daftar kandidat justru masuk tepat di hidupmu.

Siapa menyangka, semua rasamu itu menguap berganti kebahagian. Cepat dan tak terbayangkan.

Ku bilang tadi . . .
Setiap episode ada waktunya.

Begitupun dengan episode-episode yang kadang tak kamu harapkan.

Sekali lagi ku katakan
Setiap episode ada waktu - waktunya.

Cukup tenang, dan jalani sesuai harapan Tuhan.

Time's running.

Jangan terlalu khawatir tentang apapun episode yang Tuhan skenariokan.

Cukuplah khawatir tak mampu melaluinya dengan tetap beriman pada Tuhan.

Tak perlu risau dengan peran Tuhan.
Risaukan saja peranmu jika tak sesuai dengan harapan Tuhan.

Mudah bagiNya membuatmu bahagia.

Setiap episode ada waktunya.

Nikmati saja.

Setiap episode ada waktunya.

Jalani saja.

Ust Salim bilang:

Tugasmu hanya taat...










2016 yang mendewasakan.
Terimakasih Tuhan. . .
Bukankah Engkau sejalan dengan persangkaan? ^^
Bismillah welcome 2017
Semoga rencanamu sejalan dengan rencana Tuhan.

Aamiin

#HariKe17
#30DWC
#30DaysWritingChallange

3 komentar:

  1. Selalu baper baca tulisa mba Nisa, kadanh rasa-rasa pengen cepat nikah,haha

    BalasHapus
  2. Waduh hihi, nikah itu kebaikan jika memang sudah mempersiapkan faster is better :) tapi kalau belum waktunya it means we have not yet really ready. Persiapkan saja :) akan ada waktunya ;)



    Mmm hihihi afwan ya kalo lebay dan bikin naper :(

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus