senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Selasa, 27 Maret 2018

Darinya KepadaNya

Usia >35?
Banyak yang cerita soal menurun nya beberapa fungsi organ setelah usia diatas 30han. Teteh ustdzh pun bercerita ketika saat muda merasa tak ada hal yang tak bisa dikerjakan, semua bisa, aktivitas full, hujan-hujanan, makan se-ketemunya, dan besok tetap bisa ON. Sekarang, kadang aktivitas mengajarpun bisa bikin ngos-ngosan curhatnya. Banyak lagi cerita soal ini, dari ibu, tante, apalagi nenek, tentang kaki yang sering kesemutan, pinggang yang pegal-pegal, kepala yang lebih sering nyut-nyutan, dan lainnya.

Saya? Yang jelas masih under 30 lah ya 😁
Tapi pernah suatu hari memperhatikan perubahan pada tubuh, bukan liatin keriput tapi yak 😅, baru setahun ke belakang lah pasca hamil dan melahirkan ada hal-hal yang memang berubah. Seumur-umur walaupun sering sakit tapi rasanya hampir gak pernah sakit kepala, tiba-tiba sebulan pasca lahiran ngalamin sakit kepala yang wewww gitu dan cukup sering kambuh sampe sekitar ada kali 6 bulanan pasca lahiran. Alhamdulillah nya sekarang udah enggak lagi.

Sakit kepala sih gak kelihatan ya, tapi perubahan bentuk badan, warna kulit di beberapa tempat, bahkan sebagian perempuan ada yang pasca melahirkan, varises, atau gurat perutnya gak hilang.

Pada satu titik saya pernah tertegun cukup lama sambil liatin kulit yang berubah warna "Rabbana, saya ini fana, tubuh ini fana, mau nelen pil apapun, mau operasi tarik kulit berapa kali pun, tubuh ini ada tenggat waktunya, ada masa berakhirnya, ia Allah ciptakan sementara.

Kemudian jadi mengingat dialog singkat dengan dokter pas nganter ponakan dan beliau ingat soal kisah anak saya, gak tau ni dokter tiba2 ngomong gini "Allah mah tau yang terbaik buat kita ya cha, nanti kalau hamil lagi kasi tahu saya biar kita siap-siap". Ah saya yang tadinya gak niat nangis jadi terharu juga 😥. Eh tapi dokter itu lanjut ngomong gini, "Cha sebenarnya apa sih yang paling kita takutkan saat mendengar vonis dokter?" Saya cuma diem. "Kita cuma jadi takut mati kan cha? Takut ninggalin keluarga dll, saya waktu cancer kemarin semua teman dokter bilang kisah saya mukjizat sampe saya bisa sembuh. Ya kalau belum waktunya mau sakit juga ya sembuh aja kan cha? Sekarang cha, baru kemaren saya periksa kata dokter jantung saya itu fungsi nya cuma 60%, kaget cha? Iya, takut cha? Iya, tapi apa sih yang kita takuti? Takut mati? Mati kan gak perlu sakit kan cha? Justru orang-orang seperti kita harus bersyukur, Allah kasih warning, Allah bikin kita ngerasa dekat dengan kematian karena sakit kita. Kan jadinya kita sadar dan banyak-banyak perbaiki diri. Daripada mereka yang sehat dan merasa masih jauh dengan kematian, padahal siapa yang tau?"

Dan saya cuma diam nahan air mata, memperhatikan setiap ucapan dokter yang kini menggunakan hijab lebar itu.

Sebuah sudut pandang lain memaknai sakit. Dan Alhamdulillah sampai hari ini sang dokter masih aktif praktek dan terlihat sehat.

Kemarin, sahabat saya menjemput ajalnya duluan. Sedih? Pasti. Saya berusaha mengenang semua kebaikan-kebaikan almarhum, bagaimana kesabaran dan keikhlasannya menjalani hidup sebagai seorang thalasemia mayor, sabar sekali sejak kecil menjalani transfusi dan segambreng pengobatan lain, ikhlas menjadi berbeda dari manusia lain yang bebas beraktivitas bisa bekerja dan hidup dengan normal. Luar biasa dalam menularkan semangatnya pada yang lain, selalu teringat ucapan yang sering diulangnya "jangan menyerah, kalau yang lain bisa maka kita pun bisa, jangan cengeng, dari kecil ribuan suntikan saja mampu kita hadapi, lalu mengapa takut pada omongan orang."

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Semua dariNya dan kembali padaNya.

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa mu mas, mencatat segala ikhtiar dan kesabaran mu menghadapi sakit di seumur hidupmu sebagai amal sholih yang semoga mampu mengantarkanmu ke syurga.

Terimakasih atas pelajaran tentang cara berjuang. Tentang kesabaran dan keikhlasan menerima takdir Tuhan.

We love you . . .

Semoga Allah pertemukan kita di taman-taman syurga nanti. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar