Tentang cinta…
Cinta bisa membuat manusia jadi
mulia jika diletakkan pada tempat yang benar
(tidaklah beriman seseorang
diantara kalian, sehingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya
sendiri, HR Bukhari-Muslim), namun cinta juga bisa membuat manusia lebih hina
dari bintang yang paling hina sekalipun (naudzubillahimindzalik).
“hai Muhammad, hiduplah sesuka
mu, maka pasti kau akan mati, dan cintailah kepada siapa yang kau cintai maka
kau akan berpisah, dan berbuatlah sesuka mu maka kau akan menghadapi balasannya.
(HR
Abu Daud dari Jabir ra)
Bisa jadi hari ini ia sangat
mencintai kekasihnya, tetapi dilain hari tidak ada di dunia yang paling dia
benci kecuali mantan orang yang paling ia cintai (itulah sifat manusia).
“cintailah kekasihmu
sedang-sedang saja kecuali Allah, Rasul dan Jihad. Siapa tahu disuatu hari dia
akan menjadi musuhmu, dan bencilah orang yang membencimu biasa-biasa saja,
siapa tahu suatu hari dia akan menjadi kecintaanmu"
(HR.Tirmidzi)
Doa untuk menghilangkan siksaan
rasa cinta
“ ya Allah sesungguhnya Engkau
telah mengujiku mencintai dirinya, maka
datangkanlah ia padaku kalau memang hal itu baik untukku menurutMu. Tapi
jika tidak maka hilangkannlah cintaku yang berlebihan padanya, agar aku bisa
konsentrasi mencintaiMu dan mencintai apa-apa yang mendatangkan kecintaan
terhadapMu…”
Tetap berjuang untuk selalu
menghadirkanNya dalam tiap helaan nafas kita. Berusahalah menjadikannya
prioritas dalam hidup kita, Dia yang MAHA SEMPURNA.
“YA Allah, karuniailah aku untuk
bisa mencintaiMu dan mencintai orang yang kecintaannya dapat bermanfaat bagiku
di sisiMu. Ya Allah apa yang telah Engkau rizki kan kepadaku dari kecintaan
ini, maka jadikanlah hal itu sebagai kekuatan bagiku untuk mencintai apa yang
Engkau cintai. Ya Allah apa yang Engkau jauhkan dariku apa yang kucintai,maka
jadikanlah hal itu sebagai kesempatan buatku untuk mengerjakan hal-hal yang
Engkau cintai”.
(HR. Tirmidzi)
Tentang Benci…
“kita tidak boleh berlebihan
dalam membenci sesuatu karena boleh jadi lain waktu dia menjadi pihak yang
paling kita sukai.
“dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil” (QS.
AL MAIDAH 8)
Barang siapa mencintai karna Allah dan
membenci karna Allah dan menolak karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR.
Abu Daud)
Dan apakah agama itu selain cinta
untuk Allah dan benci untuk Allah ? (HR. Ibnu Abi Hatimar, Aisyah ra).
Tentang cemburu…
Sesungguhnya Allah itu cemburu
dan orang mukmin itu cemburu. Kecemburuan Allah ialah jika orang mukmin
melakukan apa yang diharamkan atas dirinya.
(HR. Bukhari-Muslim, Ahmad dan
Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Cemburu yang dibenarkan menurut
Ibnu Qayyim:
· 1. Kecemburuan seorang hamba karena Rabbnya jika
hal-hal yang diharamkanNya dilanggar dan hukumNYa disia-siakan.
· 2. Kecemburuan hamba terhadap hatinya sendiri jika
ia menyenangi hal-hal selain Allah dan condong kepada selainNya.
· 3. Kecemburuan hamba terhadap kehormatannya jika
ada orang lain yang mengintipnya
Tentang harap…
Berharap yang salah adalah
berharap kepada makhluk
“harta dan anak-anak adalah
perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi soleh adalah
lebih baik pahalanya di sisi Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”.
(QS. Al kahfi 46)
Saat timbul harapn terhadap
makhluk, kita harus sadar bahwa ini tidak benar, yang benar adalah hanya
berharap kepada Allah. Seberapa jauh kita menaruh harap kepada selain Allah,
maka sejauh itu pula kita akan mengalami kegagalan dan kekecewaan untuk
mendapatkan apa yang kita inginkan.
Dan hanya kepada Rabbmu lah
hendaknya kau berharap. (QS. Al-Insyiroh 8)
Tentang takut…
Dan ada pun orang-orang yang
takut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya. (QS. AN Naziat 41)
Janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah, tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.
(QS. Yusuf 87).
Sesungguhnya syetan itu adalah
musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya syetan
itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala. (QS. Fatir 6)
“ Ya Allah, jadikannlah cintaku
pada Mu merupakan sesuatu yang paling aku cintai, dan jadikanlah takut padaMu
merupakan keadaan yang paling aku takuti di sisiku, serta lepaskanlah tuntutan
duniawi dariku dengan rindu untuk bertemu dengan Mu. Apabila Engkau menyejukkan
pandangan ahli mata dunia dengan dunia mereka, maka sejukkanlah mataku dengan
ibadah kepadaMu.
(HR, Abu Nu’aim dari Haitsam bin Malik
Ath-Tha’i ra).
“ dan kehidupan dunia ini tidak
lain hanyalah kesenangan yang menipu “ (QS. Al Hadid 20)
Dan apa saja yang diberikan
kepada kmu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya, sedang
apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan kekal. Maka apa kau memahaminya?
(QS. Al Qashash 60).
Maka tatkala mereka melupakan
peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kami pun membukakan semua
pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka gembira dengan apa
yang telah diberikan kepada mereka, Kami sisksa mereka dengan
sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (QS. Al An’am
44)
Saat mendapat kesenangan kita
harus menelitinya lebih lanjut, apakah hal itu menjadikan kita semakin dekat
dan taat kepada Allah atau sebaliknya? Kalau ya, jagalah kesenangan itu agar
tidak berubah menjadi sesuatu yang mengecewakan dengan bersyukur.
…,Sesungguhnya jika kamu
bersyukur pasti kami akan menambah nikmat kepada mu, dan jika kamu ingkar atas
nikmat Ku, maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih (QS. Ibrahim 7).
Langkah mengendalikan n
mengurangi cemas, resah, dan gelisah serta sedih:
1. Banyak
mengingat Allah
“yaitu orang2 yg beriman dan hati mereka menjadi
tentram dengan mengingat Allah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tentram (QS. Ar Radu 28).
“selalulah
mengucapkan lahaula walaquwwata ila billah, sesungguhnya bacaan ini dapat
menghilangkan 99 keburukan dan pintu yang paling rendah diantaranya adalah
kesusahan (HR. Al-Uqaili dr Jabir ra)
2. Bertaubat
dan banyak minta ampun kepada Allah
3. Menyadari
bahwa segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah sehingga tiada gunanya kita
terlalu gelisah dan sedih.
3. Menaruh
harapan pada Allah semoga rasa cemas,resah dan gelisah sertas sedih ini sebagai
penebus sebagian dosa kita.
“apabila dosa seorang hamba makin banyak, padahal ia
tidak mempunyai amal yang dapat meleburnya, maka Allah mencobanya dengan
kesedihan, agar kesedihan dapat menjadi tebusan baginya.
(HR. Ahmad dr Aisyah
ra)
4. Menanamkan
perasaan bahwa org beriman tidak boleh berduka berlebihan yg bisa
menghalanginya melakukan berbagai kebaikan.
5. Tidaklah
seorang hamba mengalami musibah lalu mengucapkan:”sesungguhnya kita adalah
kepunyaanNya dan kepadaNya lah kita kembali (HR. Muslim dan Abu Daud).
6. Berdoa
kepada Allah :
“Aku hamba Mu, anak hamba Mu, dalam genggamanMu,nyawaku di
tangan Mu, hokum Mu berlaku pada diriku, keputusan Mu padaku adil, aku memohon
kepada Mu dengan setiap nama Mu.
Smangadhhh,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar