senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Minggu, 23 Februari 2014

Bukan sekedar Film romance



Aku suka nonton, apapun lah asal itu film yang punya jalan cerita. Hobi ini sebenarnya ingin aku minimalisir karena susah banget ngerem-nya. Syukurnya aku sudah tak punya waktu juga untuk menghabiskan waktu untuk hobi yang satu ini. Hobi nonton itu pro kontra sihhh, temen baik, sampe ibu sendiri kadang2 protes. Kalau ibu sih gak akan protes kalo nontonnya sesudah ngelakuin apa yang beliau minta, kalau sohib protesnya nyuruh tilawah 2 juz dulu sebelum nonton, katanya sih biar gak lalai. haha :D

Nonton atau baca menurutku punya banyak sekali manfaat. Asal GAK LUPA WAKTU. Aku percaya banget sama yang Dian Sastro bilang, bahwa di tiap film ada 'pesan' yang ingin disampaikan pembuatnya. *hmm yahh kecuali film hantu2 Indonesia kali ya haha.

Paling suka nonton film action atau spy atau sekedar drama tapi yang "punya" cerita. Film horor jg suka tapi film horor luar bukan Indo :p. Film kartun, humor asal gak jorok, atau romance jg suka. Walaupun kalau romance aku milih-milih banget waktu nontonnya. Bahaya kalau lg 'down' trus nonton romance.

Dan kemaren, setelah 2 minggu gak nonton, akhirnya aku punya waktu agak nyalse buat nonton stok film di hard disk adikku.

Tiba-tiba nih mata jatuh di judul ---test pack--- film lama sih, tapi blum sempet nonton trus blum pernah ada yang merekomendasikan untuk nonton film ini. Awalnya sempet males, dari judulnya aku seudzon banget kalo ni film isinya tentang pergaulan bebas yg kemudian si anak cewe nya hamil, males banget kan? haha. Tapi penasaran juga, mosok ni film ada di stok film adik kalo ceritanya 'biasa' aja. Akhirnya aku tonton film itu.

Ternyata salah. Ni film bukan film 'biasa'. Aku termasuk orang yang jarang banget teriak-teriak atau nangis pas nonton film. Waktu itu aku nonton sendiri di kamar sambil hujan, dan aku nangis, parah banget, kalau aku hitung aku pernah nangis pas nonton film itu cuma di 2 film, film We're Family sama The true friend. Itu juga nangisnya biasa aja kecuali yang We're Family agak lumayan lebay nangisnya. *gak tau juga kalau kamu punya film yg jauh lebih sedih dari itu. Dan kemaren aku nangis juga, gak lebay sih, biasa aja, tapi air matanya beneran keluar.

Haha, mau dikasi film se-romantis dan se-sedih apapun kalau itu cuma cerita ringan tentang pacaran atau cinta-cintaan anak muda, mahal banget ni air mata rasanya.

Ini beda, --test pack-- itu tentang keluarga, tentang cinta, tentang komitmen, tentang pengorbanan,  tentang pengertian, tentang suami-istri. Serius ni film cukup recomended :)

Aku nangis waktu adegan si eneng mau keluar dari rumah. Bukan gara-gara hasil lab si akang, tapi gara-gara si eneng liat si akang berduaan sama mantan pacarnya di cafe. Gak ngerti juga kenapa aku bisa nangis, tapi rasanya bener2 pengen nangis aja, berat banget kalau ada di situasi itu.

Salah satu tujuan dari pernikahan adalah ingin memiliki keturunan, apa yang akan terjadi jika 7 tahun pernikahan dan kau belum dikaruniai keturunan? sebagai seorang perempuan tentu sangat sedih. Rasanya segala cara ingin dilakukan, begitupun yang eneng lakukan. Meskipun si akang tidak pernah mempermasalahkannya, dan tidak berkurang cintanya, tetap ada saja perasaan sedih yang akan dialami perempuan. itulah yang dirasakan si eneng. Ketambah lagi jika mertua terus saja menanyakan dan memberi masukan ini itu padahal semua masukannya telah dicoba dan memang belum memberikan hasil.
Hingga akhirnya si eneng memberanikan diri ke dokter dan menjalani pemeriksaan yang sangat 'menyiksa' kemudian mendapat suntikan hormon setiap hari, namun setelah sebulan tetap belum memberikan hasil.

Dan si akang pun memeriksakan dirinya diam-diam.

Di sini ada pelajaran, bahwa perempuan selalu menjadi orang yang paling merasa bersalah jika belum juga hamil, selalu menjadi yang paling tersudutkan dari pihak keluarga manapun.

Dan bagaimana jika setelah sosok perempuan begitu sedih dan menyalahkan dirinya atas keadaan itu, kemudian mengetahui dengan tidak sengaja bahwa suaminya lah yang ternyata bermasalah?

Bagaimana reaksi si akang ketika tau bahwa dirinya lah yang bermasalah? dia jauh lebih takut daripada si eneng. karena selama ini dia melihat bagaimana usaha, kegigihan dan kesedihan si eneng ketika belum juga hamil. Apa jadinya jika kemudian ternyata diketahui bahwa bukan si eneng yang bermasalah?

Aku menemukan satu hal dari film ini. Laki-laki bernaluri lelaki, tak peduli jika saat itu istri sedang syok,sedang kalut menerima kenyataan berat sehingga marah-marah dan ngambek pada suami. Saat itu juga ketika ada perempuan lain di luar sana yang bisa mendamaikannya maka ia berpaling, meskipun hanya untuk sesaat, tapi bagi perempuan ini sulit untuk dimaafkan.

Akupun menemukan, bahwa, sekacau-kacaunya perempuan, ia tidak pernah dengan mudah memalingkan pikirannya pada sosok lain.

Ternyata..., perempuan begitu sulit diyakinkan, begitu sulit dibujuk, tapi tidak ada hal lain yang paling dibutuhkannya selain bujukan dan diyakinkan. perempuan selalu ingin berlari menjauh dan pergi, namun ia tak benar-benar ingin pergi sebenarnya. Perempuan bisa sangat marah jika terus diikuti, meskipun ketika ditinggalkan ia sangat menyesal. Perempuan itu sangat ingin menunjukkan kebencian dan kemarahannya, dan akan semakin menjadi-jadi ketika kau berusaha meminta maaf  padanya, tapi percayalah, semakin ia marah ketika kau berusaha membujuknya, saat itu tak ada hal lain yang ia inginkan selain bujukanmu. aneh. memang aneh. ia ingin meninggalkanmu tapi sebenarnya ia lebih ingin engkau mengejarnya. meskipun ketikau kau mengejarnya ia akan semakin marah padamu, tapi teruslah kejar, hanya itu yang ia inginkan sebenarnya. 

Aku rasa ini juga film psikologi, hehe

Dari film ini jadi tau juga, bahwa laki-laki itu selalu bingung menghadapi kemarahan dan keanehan perempuan. terlalu plagmatis.

Satu dialogh yang berkesan ketika si akang mengejar si eneng di bandara.
Apa yang membuat kita tidak harus bercerai kang? | karena aku mencintai kamu, dan aku tau kaupun mencintaiku! | itu adalah alasan ketika kita menikah, lantas apa alasanmu mengapa kita harus mempertahankan pernikahan ini? | si akang diam... | si eneng berjalan meninggalkan.


dan di akhir

Kang, ingatkah apa yang kita ucapkan saat awal pernikahan kita? | Aku menikahimu karena apa adanya kamu sudah melengkapi saya neng | dan aku menikahimu karena apa adanya kamu sudah melengkapi saya kang :), cinta adalah alasan kita menikah kang, tapi ternyata cinta saja tidak cukup ya kang? ...., aku menyesal mengapa aku harus bertanya apa alasan kita rujuk, seharusnya aku menyadari kita tak punya alasan untuk rujuk, karena kitapun tak punya alasan, mengapa kita harus bercerai. | Kenapa kita menikah? karena kita saling cinta . Kenapa saling cinta? Karena mau menghabiskan sisa waktu kita sama-sama

hmm yaa, ini romance bangett, tapi dalemmm karena bukan soal picisan, tapi soal mempertahankan rumah tangga.

Tentu aku tau, ada alasan tertinggi mengapa kita harus menikah, dan mengapa harus dengan 'dia' *sopo yo?
Dalam islam, memang dijelaskan bahwa menikah salah satunya untuk memperoleh keturunan, sehingga salah satu yg menjadi pertimbangan adalah menikahlah dengan perempuan yang subur. Bahkan dalam film KCB sang perempuan membolehkan poligami jika ternyata tidak mampu memberikan keturunan.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana jika ternyata yang bermasalah adalah laki-lakinya?

Jika tujuan pernikahan adalah membangun keluarga bernafaskan islam yang keberadaannya bermanfaat bagi kemajuan islam, maka aku rasa, sekali lagi, aku rasa, aku tak tau rasamu apa, hehe. aku rasa 'keluarga' itu tak melulu soal anak dari rahimmu . . .

wallahualam

Bersyukurlah yang telah memiliki keturunan, berpikirlah jutaan kali sebelum memutuskan untuk bercerai, karena ada banyak keluarga di luar sana yang begitu menginginkan berada dalam posisimu.
Bersyukurlah yang belum memiliki keturunan, berpikirlah jutaan kali sebelum memutuskan untuk bercerai, karena ada banyak manusia di luar sana, yang begitu menginginkan pernikahan.
Bersyukurlah yang belum mengalami pernikahan, belajarlah jutaan kali untuk kehidupan di masa depan, karena ada banyak manusia di luar sana, yang begitu rumit pikiran tersebab pernikahan

hehehe

wallahualam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar