senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Jumat, 30 Desember 2016

Keep writing!

Menulis. Dalam suatu workshop kepenulisan seseorang pernah bertanya pada narasumber yang saat itu adalah ust Solikhin Abu Izzudin penulis buku "From Zero To Hero".

"Ust apa tips agar tulisan yang kita tulis itu hidup, kalimat-kalimatnya bernas dan menggugah?"

Beliau menjawab, seingat saya begini. "Menulis adalah pekerjaan hati, semakin hidup dan sehat hatinya semakin baik pula tulisan yang ditulisnya."

Dalam hati, wowww ternyata nulis doang pun butuh ruhiyah yang bagus.

Tulisan orang yang ruhiyahnya sedang baik, tilawahnya sering, sholatnya khusyu, dan hatinya sedang connect ke Allah akan sangat hidup dan mampu menggugah pembaca.

Aku pikir-pikir benar juga. Bukankah menulis adalah juga bagian dari dakwah? Hanya yang berasal dari hati yang akan sampai ke hati. Hanya "pesan" yang murni dari hati yang bersih yang akan lebih mudah sampai pada hati lagi.

Hmmm. Gak main-main ternyata.

Dan dari challange ini aku semakin menyadari makna dari nasihat Ust Solikhin Abu Izzudin ini.

Tulisan yang kutulis ternyata terasa bedanya. Mana yang kutulis dengan sadar dan mengikutkan 100 persen hatiku dan mana yang hanya sekedar kutulis.

Jadi kalau ada yang bertanya, bagaimana tips agar bisa menulis sesuatu yang keren?

Pertama, sebenarnya kamu menulis pun itu sudah keren. Setidaknya kamu sudah mengambil langkah lebih maju dari yang lain.

Ketika orang lain hanya  membiarkan setiap episode berlalu dalam hidupnya, kamu tidak. Menulis membuat kamu lebih menghargai dan mengingat detail episode yang Tuhan skenariokan untuk kita.

Kedua, bisa menulis sesuatu yang keren itu hanya bonus, karena yang wajibnya adalah dengan menulis secara tidak langsung kamu menjadi bersyukur atas semua episode hidupmu yang keren. 

Yaps, menulis menggambarkan kemampuan bersyukur dirimu atas hidupmu yang keren.

Kalo gak keren, mana mungkin kamu bisa nulis. Apapun ide tulisannya pasti lahir karena hidupmu yang keren.

Harry Potter lahir saat JK Rowling berkereta pulang setelah resign dari pekerjaannya.

Novel-novel Tere Liye lahir dari kecerdasan Tere Liye memperhatikan detail kehidupan manusia.

Tulisan-tulisan Pipiet Senja lahir dari kebutuhannya mendapatkan penghasilan untuk pengobatannya.

Banyak tulisan lahir dari keterdesakan atas episode hidup yang keren. Setelah menulis mereka sadar dan bersyukur betapa kerennya hidup mereka hingga menjadi bahan bakar untuk menulis sebuah karya yang keren.

Ketiga, bagaimana tips agar bisa menulis sesuatu yang keren adalah dengan mulai menuliskannya. Apapun idenya, apapun genre nya, tuliskan saja. Kita akan mengeren dengan sendirinya seiring banyaknya pengalaman yang kita peroleh.

Tips Keempat, hmm aahhhh sudahlah, mari kita mulai saja menulisnya. Semua tips menjadi bualan jika hanya kita baca saja.

Tuliskan saja, bahkan saat bingungpun tulis saja "aku ingin menulis tapi aku bingung hendak menulis apa, ah sudahlah ku tulis saja, bukankah kebingunganpun bisa menjadi topik keren untuk dituliskan?".

Jadi . . . , apa tips untuk menjadi penulis?

Tuliskan saja!

Ah sekian, bahkan tulisan inipun sudah sok tau sekali. Padahal siapalah saya? Sehingga pantas ditanya "tips menulis".

Tak apa, setiap yang menulis adalah penulis, betul kan?

Hehehe

Keep writing!

Semua tampak sulit sebelum menjadi mudah.

Fa innama'al 'usri yusroo. Innama'al 'usri yusroo.

Allah yang akan memudahkannya. ^^





With Love
Nisa

#Harike30
#30DWC
#30DaysWritingChallange

Tidak ada komentar:

Posting Komentar