senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Jumat, 19 Mei 2017

Aku Bila, kalian sebut aku cabe-cabean

Huffftttt mengapa rumah ku harus ada di gang ini sih, di kelilingi orang-orang rese yang nyinyir sama hidup orang. Apalagi bu Wiwid rumah ujung gang, dunia sepi kalau dia absen sehari tak menggosipi ku macam-macam. Tatapannya . . ., seolah-olah aku binatang yang tak bermasa depan. Tak tahu dia kelakuan si Topan anaknya di belakang.

Rasanya belum lengkap penderitaan ku tinggal di daerah sini, Bang Beni tetangga depan rumah pun menambah-nambah rasa tak betah di sini. Sudah berbulan-bulan dia menggodaku, bukan aku tak tau, seminggu ini dia beberapa kali ku pergoki mengintip di balik dinding bambu kamar mandi rumahku. Ingin sekali ku colok dengan sikat wc atau ku siram dengan air sabun cuci. Aku kasian saja dengan kak Eri istrinya. Dia perempuan baik namun akhir-akhir inipun tampak berbeda saat berpapasan denganku. Tuhaaan entah apa salahku.

Hai kenalkan, aku Bila, bila kalian melihat penampilanku kalian sebut aku perempuan cabe-cabean.

Hahah tak penting sebutan kalian apa, sama tak pentingnya dengan hidupku yang menurut kalian tak ada harapan.

Memang nampaknya aku lebih cocok tak usah dilahirkan. Tapi haha aku sudah besar, 15 tahun, apa yang bisa ku salahkan? Tuhan? Orangtua? Aku sudah selesai dengan urusan salah menyalahkan. Salahkan aku saja. Mengapa aku bisa lahir dari orangtua yang tak siap dan tak becus menjadi orangtua. Salahkan aku saja. Mengapa aku harus tinggal bersama nenek yang tua dan sakit-sakitan.

Ya, aku Bila. Bila saja aku jadi kalian. Mungkin akupun tak perlu mengenal dunia jalanan.

Ya, aku, anak perempuan dengan dandanan urakan, bergaul dengan banyak laki-laki malam. Sangat pantas untuk jadi bahan nyinyiran bu Wiwid atau mungkin seisi gang mungkin juga kalian.

Aku tahu banyak kelakuanku yang tak cocok di mata kalian. Biarlah, asal aku tak menganggu hidup kalian. Memang salahku punya teman-teman abnormal yang setia kawan dan selalu membelaku habis-habisan daaan catet, mereka tak pernah membicarakanku di belakang.

Aku Bila, anak geng yang hobi keluyuran. Kawan-kawanku memang 'abnormal'. Sering melewati batas-batas norma kalian.

Tidak kah ada dari kalian yang tak sibuk nyinyir ? Penasaran ingin berdialog tentang apa yang kami hadapi di hari-hari kebelakang?

Tak ada. Tak apa. Tak perlu. Lanjutkan saja tatapan jijik kalian. Kalian pikir aku tak iri pada anak kalian? Pada hidup kalian?

Haha, Hei Sinta, tetangga 2 rumah di depan, kau pikir aku tak ingin menjadi gadis baik-baik, berkerudung rapi, bertemankan anak-anak baik, sekolah di pesantren mahal, ku dengar kau sedang menghafal qur'an? Suci sekali hidupmu.

Jika bu Wiwid baca tulisan ini, wahai bu Wiwid cantik, kau pikir aku tak iri ingin punya orangtua sekaya kalian. Jika aku jadi si Topan tak mungkin ku sentuh itu barang haram.

Dan untuk kalian yang bukan tetanggaku. Teruskan saja kenyinyiran kalian. Memang banyak betulnya itu lagu dangdut yang kalian sering nyanyikan. 

Orang bilang abg sekarang
genit-genit juga kecentilan
keganjenan, gaya berlebihan
keluyuran, cuma nampang doang

cabe-cabean, orang bilang cewek gampangan
cabe-cabean, cewek-cewek murahan
cabe-cabean, orang bilang cewek kampungan
cabe-cabean, cewek buat mainan

Tapi suatu hari nanti di hadapan Tuhan, akan aku gugat kalian!

Ada dimana kalian saat aku kesepian dan butuh bimbingan???


22.24 dalam sebuah perjalanan

#30DWCJilid6
#Squad8
#Day3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar