senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Sabtu, 20 Mei 2017

Resah?

Ia resah. Sudah lebih 5 tahun dari awal kelulusan. Sudah kerja dan mapan. Cantik nan sholihah. Pegiat sosial dan aktivis di lingkungan, disayangi tetangga dan orang-orang sekitar. Malam ini ia resah. Sahabat dekatnya tempat ia bercerita akan menikah. Kemudian bertanya-tanya kapan giliranku Tuhan?

Ia resah. Sudah banyak bilangan tahun ia menikah, suaminya sholih, sabar dan pengertian. Kehidupan rumah tangganya rukun dan berkecukupan. Malam ini ia resah. Apa pasal? Tetangga sebelah rumah yang baru setahun menikah baru saja melahirkan bayi perempuan lucu menggemaskan. Ia resah.

Ia resah. 2 anak-anaknya cantik dan pintar, kemarin bu guru menulis di buku laporan sang kakak sudah menghafal juz 30 dengan baik dan lancar. Sang adik tak kalah membanggakan, juara calistung se kecamatan. Suaminya? Suaminya penyayang dan ringan tangan tak jarang mencuci baju dan memasak makanan kesukaan. Sesuatu yang 'mahal'. Malam ini ia resah, sang adik yang baru 3 bulan menikah sudah membeli rumah dan kendaraan.

Ia resah. Rumahnya mewah, anaknya sholih sholiha , hidupnya mapan berkecukupan. Suaminya ganteng, baik dan dermawan. Malam ini ia resah. Apa pasal? Tadi siang ia menonton kakak berpidato 3 bahasa di acara perpisahan. Dan ia temukan hanya suaminya yang tak ada dalam barisan ayah-ayah para wisudawan. Ia resah, suaminya sibuk mengurus pekerjaan.

Aku hendak resah. Namun ku pikir ulang dan kuperhatikan sekitar. Resah tak hanya milikku. Ia juga milik banyak orang.

Milik banyak orang yang alpa untuk ingat tentang betapa banyak sebenarnya yang telah ia dapatkan dari Tuhan.

Resah itu milik kita, yang lebih sering mengingat yang tak ada dan lupa bersyukur atas apa yang telah dan selalu ada.

Ku harap, malam ini resah itu tak perlu ku miliki tak juga di malam malam besok lusa dan selanjutnya.

Aamiin

23.03 malam Bandung yang dingin

#30DWCJilid6
#Squad8
#Day 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar