senyum

senyum
senyuuuuuum - - - iya kamuuu - - - senyuuuuuum

Jumat, 02 Juni 2017

Dari Afi Nihaya, kegagalan dakwah sekolah, sampai kue bantat

Tulisan kali ini mengandung curhat. Hehe. Emang tulisan yang kemaren mengandung apa nis? Kemaren sih kalo gak salah pake gula dan sedikit penguat rasa wkwkwkwk.

Beberapa hari ini beberapa teman di grup alumni 30 Days Writing Challange jilid 3-5 mulai ramai bahas soal Afi dan tulisannya yang kontroversial. Wewww. Baca tulisannya asli ngefans sama cara dia nulis di caption-caption instagramnya. Suka sama cara dia menulis itu berbeda ya dengan suka dengan isi tulisan dia loh. Menulis itu ada teknik dan ada isi. Saya suka tekniknya. Isinya tak semua saya suka.

Okey setelah ramai dan viral soal tulisan "agama itu warisan" dari dek Afi yang baru lulus sma ini, sekarang ramai lagi soal plagiarisme yang diduga dilakukan oleh dek Afi ini pada tulisan dia saat menjawab banyak protes dari pembacanya. Yang tentang islam itu agama kasih sayang. Aaaahhh asli saya suka dengan cara dia menulis dan kali ini termasuk suka dengan ide tulisan dia pada paragraf-paragraf awal. But heyyyy . . ., belum sempat saya bahas tulisan dia yang soal "agama itu warisan" saya kemudian membaca beberapa komentar dia di bawah tulisan yang "Islam adalah agama kasih sayang". Mulai tambah parah cacat logikanya.

Jujur awalnya saya berusaha husnudzon bahwa adek ini anak cerdas yang tak cukup membaca dan dapet materi soal salimul aqidah. Dan mungkin dia follower setia tokoh-tokoh islam liberal di twitter atau facebooknya. Ibarat kata saya menganggap adek ini adalah korban kekurang masive-pan dakwah sekolah. Dan itu bisa jadi salah kita juga sebagai da'i.

Tapi lama-lama sekarang saya justru jadi seudzhon (dosa chyiiiinnnn) hehehe bahwa adek ini adalah wayang baru yang sengaja dimunculkan oleh para wayang-wayang tua liberal yang sudah hilang pamor magnet menyesatkannya dan beralih profesi menjadi dalang di balik wayang baru yang muda, cantik, dan masih 'bersih'. Untuk kembali mempertontonkan pemikiran-pemikiran sesat dan menyesatkan ini.

Okey, gak terlalu penting buat dibahas. Yang penting sekarang saya jadi nyadar bahwa anak-anak remaja kita tak cuma perlu diberi pemahaman soal rukun iman dan rukun islam, didisiplinkan shalat dan puasa. Lebih jauh lagi mereka perlu sekali pemahaman yang mendalam soal kamu siapa, untuk apa kamu hidup, bagaimana kamu harus hidup, dan kemana kamu akan kembali setelah hidup. Utamanya soal akidah yang dalam.

Untuk remaja-remaja cerdas yang fikirannya tak cuma sibuk pacaran dan senang-senang, mereka akan menggali banyak hal soal keyakinan mereka. Benarkah bahwa Tuhan itu ada? Benarkah agama yang ku anut? Dan deretan pertanyaan lain yang jika ia tak cukup benar membaca dan tak cukup benar memilih bacaan, dia bisa tersesat atau disesatkan.

Benarkah Tuhan itu ada?

Menurut looo?

Cimol aja bisa ada dibikin sama emangnya.

Mosok gadis secantik kamu bisa tiba-tiba ada? *eaaahhh

Ya, aku sih ada karena emak bapak nikah teh. Nah cimol siapa emak bapaknya teh? Wkwkwk. Kok jadi gini ya.

Oke kalau gitu kita cari contoh yang gak ada emak bapaknya. Hihihi.

Menurut kamu bumi yang kita diami, matahari yang terbit dan tenggelam, bulan yang kita lihat, bintang-bintang di langit, planet-planet yang beredar rapi tak pernah sekalipun meleset dari garis edarnya. Anak ipa bukan? Kan kelas xi kemaren udah bahas hukum keppler deeek? Ulangan dapet berapa kemaren? *eeeh

Menurut kamu mereka tiba-tiba ada gitu dek? Cimol aja yang ngenyod, trus kalo kena udara jadi teuas ada yang bikin, mana mungkin semesta yang sempurna ini gak ada yang bikin kan dek?

"Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berfikir, . . ."

Setelah mereka percaya bahwa Tuhan itu ada, pertanyaannya masuk pada tahap kedua.

Lalu, agama apa yang benar-benar membawa saya pada Tuhan?

Kalau jawab pertanyaan ini jadi musti belajar perbandingan agama ya hihihi.

Dek, manusia itu dibekali Tuhan dengan 3 potensi, potensi akal, potensi badan/jasmani, dan potensi hati/perasaan/ruuh/spiritual.

Pilih agama yang lengkap memberi pedoman soal bagaimana memenej 3 potensi tadi dengan seimbang. Agama yang gak cuma nyuruh ibadah untuk kebutuhan ruuh spiritual, tapi juga nyuruh banyak belajar biar akal nya berkembang, nyuruh menyayangi diri sendiri menjaganya tetap sehat dan waras. Agama yang menempatkan manusia pada fitrahnya lah, lo merasa bodoh agama lo nyuruh lo belajar, lo lapar agama lo nyuruh lo makan, lo jatuh cinta merasa butuh pasangan agama lo nyuruh lo nikah. Sesimple itu. Lo gak percaya ada agama yang nyuruh lo mandi, makan, tidur, olahraga, jalan-jalan? Ada tau!

Temukan agama yang sempurna mengatur detil kehidupan dari yang terkecil sampai terbesar. Dari mulai bangun tidur sampai mau tidur lagi. Kalau serius currious soal ini pasti bakal nemu lah ajaran agama mana yang rasanya paling rasional. Tak doakan 😊

Kalo udah ketemu, udah yakin, jalani saja, ikuti aturan mainnya. In syaa Allah di titik ini fikiran bakalan lebih tenang. Yakin bahwa kita itu ada yang menciptakan, kita super, hebat, keren, makin yakin kalau yang menciptakan kita pasti jauuuuhhhh lebih super, lebih hebat, lebih keren, ter ter lah pokoknya. Yakin kalau yang menciptakan kita pasti lebih mengenal kita, lebih tahu tentang kuat dan lemahnya kita, jadi mau gak mau ikhlas dan harus ikhlas harus rela juga kalau DIA  ngatur banyak hal dalam hidup kita, yang semuanya demi kebaikan diri kita sendiri, as simple as analogi lo tukang kue handal (lo ceritanya jadi pencipta nih) lo dong yang paling tahu itu takaran tepung, takaran gula, besar api, cara mengaduk adonan yang benar biar gak bantat, dll jadi kalo tiba-tiba tu kue buatan lo bandel (anggap aja tu kue kayak kita, udah mah cuma ciptaan, gak mau nurut pula) gak mau dipanaskan di suhu sekian, gak mau dikasih margarin, gak mau di mixer dengan benar, apa yang terjadi pada tu kue? Ya bantat, gagal! Sama kayak kita, makin banyak aturan Pencipta yang gak kita ikuti padahal kita tahu DIA itu yang paling tahu soal mana yang baik dan mana yang buruk untuk hidup kita, ya pelan-pelan, disadari atau tidak, kita sedang menuju ke-bantat-tan diri kita sendiri.

“Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang ada dilangit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada-Nya-lah mereka dikembalikan ?”
[Ali ‘Imran: 83]

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

"Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. (QS An nisa : 40)"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar