Puasa adalah sarana penyucian jiwa setelah shalat dan zakat. Shalat menyucikan diri melalui thaharahnya, menyucikan hati melalui dzikir-dzikir bacaannya dan zakat adalah sarana menyucikan harta dan syahwat dunianya. Lalu puasa? Puasa adalah pengendalian syahwat perut dan kemaluan, syahwat besar dalam diri manusia.
Salah satu indikator tertinggi keimanan adalah sabar, dan puasa melatih bersabar.
"Puasa adalah separuh kesabaran"
HR Tirmidzi dan Ibnu Majah, hadis hasan
"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa" (QS Al Baqarah: 183)
Takwa adalah tuntutan Allah kepada kita :) dan takwa adalah bagian dari penyucian jiwa.
Fujuroha wa taqwaha.
Allah selalu hadapkan kita pada dua jalan, jalan fujur (fasik) dan jalan takwa. Beruntunglah orang-orang yang menyucikan jiwanya dan merugilah orang-orang yang mengotorinya. QS: Asy Syam
Lalu bagaimana agar puasa kita greget lahir batin sehingga derajat takwa itu kita raih?
Puasa itu ada 3 tingkatan. Puasa awam, puasa khos, dan puasa khowasul khos.
Puasa awam itu puasa yang hanya sekedar menahan lapar dan dahaga dan hal-hal yang membatalkan puasa. Kalau puasa tapi berbohong apa puasanya batal? Secara fiqh tidak, tapi secara pemaknaan dan pahala dari Allah puasanya dianggap cacat.
Puasa khos itu puasa yang tidak hanya sekedar menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa tapi juga menahan diri dari dosa lisan, pandangan yang tidak terjaga, pikiran yang liar dan perbuatan-perbuatan yang Allah haramkan. Puasa jenis ini adalah puasanya orang-orang sholeh *semoga kita yaaa :) aamiin.
Puasa jenis ketiga adalah puasa khowasul khos ialah tingkatan tertinggi puasa yakni puasa hati dari berbagai keinginan yang rendah dan pikiran-pikiran yang tidak berharga, juga menahan hati dari selain Allah secara total. Puasa ini akan batal saat hati lalai dari mengingat Allah. Kereeeen. Ini puasanya para Rasul dan generasi-generasi sahabat. Pada tahap ini, seseorang telah betul-betul mampu mengelola hatinya untuk hanya mengingat Allah. Keinginan yang rendah itu yang gimana? Hihihi misal kita puasa tapi sibuk nonton drama korea, atau kita puasa tapi difikiran kita riweuh inget mau buka makan apa, riweuh inget lebaran mau kemana, mau bikin kue apa dll. Secara fiqh puasa kita tidak batal, kita juga tidak melakukan sesuatu yang haram, tapi kita lalai dari mengingat Allah. Duhhh masih jauuuuuhhhh dari derajat puasa jenis ini hikssss :( tapi mudah-mudahan 10 hari terakhir bisa kita maksimalkan tak lagi mengingat hal-hal rendah soal dunia. Riweuh nya sekarang aja dan jangan lama-lama. Sekiranya bikin kue melalaikan kita dari mengingat Allah maka semoga bisa kita hindari, kuenya beli aja hihihi. Sekiranya beli baju lebaran melalaikan kita dari mengingat Allah, yaaa beli bajunya to the point aja jangan sepasar dikelilingi semua hehehe.
Udah ah itu dulu, ntar jadi kayak ustad lagi ceramah.
Lagi ngomong sama diri sendiri, semoga tahun ini puasanya lebih greget dari tahun kemarin. Seluruh indera dan anggota tubuh bisa dimaksimalkan untuk hanya mengingatNya. Kurang-kurangin nonton tv, baca novel, sama buka gadget duhhhh berat semuanya ya :( semoga Ramadhan ini Ramadhan terbaik dari sebelum-sebelumnya. Aamiin.
Berat?
Tenang, ke Allah minta dikuatkan.
Susah?
Bismillah, kan mau deketin Allah. Allah looooohhh. :)
Semoga Allah mudahkan.
Aamiin.
Masih bersambung, adalah 2 halaman lagi hihihi
Disarikan dari buku Tazkiyatun Nafs nya Said Hawa Bab Puasa
#30DWCJilid6
#Squad8
#Day17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar